tribun-nasional.com – Ledakan dahsyat di Blitar belakangan ini sempat menghebohkan publik. Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur menemukan barang bukti di lokasi ledakan rumah yang terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar .
Kepala Bidang Labfor Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Sodiq Pratomo mengatakan, barang bukti yang ditemukan itu di antaranya, tiga panci, wajan, pecahan logam, dan satu punting rokok.
Selain barang bukti tersebut, petugas labfor juga menemukan bahan peledak di dapur rumah yang meledak itu, dan diduga kuat untuk memproduksi petasan atau mercon.
“Di TKP (tempat kejadian perkara) juga ditemukan bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Jadi, mungkin ada proses pembuatan di sana. Belum kita temukan bahan yang lain,” ujar Sodiq.
Sodiq menuturkan, bahan peledak yang ditemukan pihaknya itu sudah diperiksa di laboratorium dengan hasil kandungannya berupa kalium klorat, alumunium, serta sulfur.
Menurutnya, kandungan bahan kimia itu merupakan bahan peledak yang jika dicampur bisa menjadi peledak jenis low explosive (daya ledak rendah).
“Bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon atau bahan isian bondet (istilah untuk menyebut bom ikan). Itu yang sampai saat ini hasilnya seperti itu,” ucapnya.
Dilansir dari akun Instagram @blitarkotapolice.official, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiono mengatakan, informasi dari tim jibom bahwa ledakan tersebut ditemukan di dapur belakang rumah, dari panci yang sudah hancur yang diduga kuat sebagai tempat menyimpan petasan .
Sebelumnya, ledakan terjadi pada pada Minggu malam, 21 Februari 2023 di salah satu rumah warga Kabupaten Blitar . Ledakan tersebut menyebabkan empat orang yang berada di rumah tersebut meninggal dunia, dan merusak 25 rumah lainnya.
Korban pertama yang ditemukan tewas ialah Sudarman, pemilik rumah tempat menyimpan bubuk pembuatan petasan , dan tiga lainnya merupakan anak dan juga kerabat, Widodo, Wawa, serta Arifin.
Satu jenazah ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan tiga korban lainnya, potongan tubuhnya terpental hingga 100 meter dari sumber ledakan .
Selain empat korban jiwa, ledakan tersebut menyebabkan 23 warga mengalami luka-luka, salah satunya balita yang turut menjadi korban.
Balita tersebut alami luka-luka karena tertimpa reruntuhan rumah, dan masih dalam perawatan serta pemulihan di RSUD Srengat, Blitar , Jawa Timur akibat ledakan bubuk petasan .***