tribun-nasional.com – Pingsan terjadi ketika seseorang kehilangan kesadaran dalam waktu singkat. Penyebabnya, karena otak tidak menerima cukup oksigen. Dalam istilah medis hal seperti ini disebut dengan ‘ sinkop ’.Sebelum mengalami pingsan , biasanya seseorang akan mengalami beberapa gejala awal seperti pusing, lemas, atau mual. Selain itu, beberapa orang sebelumnya akan merasa pendengaran semakin samar dan pandangan menjadi gelap.Pemulihan pascapingsan juga membutuhkan waktu selama beberapa menit tergantung ada atau tidaknya kondisi medis yang mendasari dan menyebabkan Anda kehilangan kesadaran.
Umumnya, pingsan tak akan mengarah pada kondisi serius. Kendati demikian, pingsan bisa menjadi gejala medis yang serius, terutama jika Anda tak punya riwayat pingsan sebelumnya. Maka dari itu, ada baiknya segera konsultasi ke dokter.
Ada banyak kasus yang menyebebakan seseorang tidak sadarkan diri atau pingsan tiba-tiba atau tidak jelas, yakni ketakutan atau trauma emosional, sakit parah, penurunan tekanan darah secara signifikan, gula darah rendah, hiperventilasi, berdiri dalam satu posisi terlalu lama, berdiri terlalu cepat.Selain itu, melakukan aktivitas dalam suhu panas, batuk terlalu keras, mengejan saat buang air besar, mengkonsumsi obat-obatan atau alkohol dan kejang. Obat-obatan juga bisa menyebabkan tekanan darah meningkat yang menyebabkan seseorang pingsan . Adapun beberapa obat-obatan yang bisa memicu pingsan , yakni obat untuk tekanan darah tinggi, alergi, depresi dan kecemasan.Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Healthline, berikut beberapa jenis sinkop secara umum meliputi:
Sinkop vasovagal melibatkan saraf vagus dan dipicu oleh trauma emosional, stres, melihat darah, atau berdiri dalam jangka waktu lama .
Jenis ini terjadi ketika arteri karotis di leher menyempit, biasanya setelah memutar kepala ke satu sisi atau mengenakan kerah yang terlalu ketat.
Jenis ini terjadi karena mengejan saat batuk, buang air kecil, menggerakkan usus, atau mengalami masalah pencernaan lainnya.Jika Anda memiliki riwayat pingsan , cobalah menghindari pemicu tersebut. Seperti selalu bangun perlahan dari posisi duduk atau berbaring, tidak melewatkan jam makan Anda, ketika terjatuh sebaiknya biarkan tubuh Anda berbaring untuk menghindari cedera dan bangkit setelah merasa kondisi Anda sudah membaik.***