Biden ke Ukraina, Eks Penasihat Kremlin: Bukti Rusia Negara Beradab!

Biden ke Ukraina, Eks Penasihat Kremlin: Bukti Rusia Negara Beradab!

tribun-nasional.com – Seorang mantan penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bisa mengunjungi Ukraina, karena Rusia negara ‘beradab’.

Seperti dilansir Newsweek, Selasa (21/2/2023), Sergei Markov yang merupakan mantan penasihat Putin dan kini menjadi profesor ilmu politik pada Institut Hubungan Internasional Moskow melontarkan klaim itu dalam sebuah video yang dibagikan via Twitter oleh seorang jurnalis BBC Francis Scarr pada Senin (20/2). Scarr disebut memiliki keahlian dalam melacak media-media yang dikelola pemerintah Rusia.

Dalam video itu, Markov mengklaim bahwa Biden bisa mengunjungi Kiev pada Senin (20/2) karena Rusia beradab. Dia juga menggunakan klaimnya itu untuk menekankan bahwa Putin tidak bisa melakukan kunjungan serupa di wilayah-wilayah Ukraina yang telah dianeksasi Rusia.

“Kunjungan itu juga mengonfirmasi bahwa kami sangat benar, Anda tahu. Kami adalah sebuah negara yang beradab dan Biden tiba di Kiev karena — saya yakin dengan hal ini — dia mendapatkan jaminan keamanan dari pihak Rusia bahwa dia tidak akan diserang saat berada di sana… Karena kami menepati janji dan berada di sisi yang baik dan beradab,” ucap Markov dalam video tersebut.

Markov juga menyebut bahwa sirene serangan udara yang terdengar saat Biden berkunjung merupakan alarm palsu. Hal ini, menurut Markov, membuktikan klaimnya karena tidak ada pejabat Ukraina dalam video bereaksi terhadap sirene itu karena mereka diduga mengetahui sirena itu tidak sungguhan, mengingat Rusia telah setuju untuk tidak menyerang selama kunjungan Biden.

Lebih lanjut, Markov berargumen bahwa Putin atau pejabat Rusia lainnya tidak bisa melakukan kunjungan serupa ke bagian wilayah Ukraina karena keberadaan ‘kelompok-kelompok terorisme’ yang akan membahayakan pemimpin dan pejabat Rusia itu.

“Sangat disayangkan, Ukraina tidak seperti itu. Kami mengetahui bahwa pada intinya, kelompok-kelompok teroris berkuasa di Kiev, itulah sebabnya tidak ada kunjungan ke Donetsk. Karena semua orang tahu jika seseorang bekunjung, junta Kiev akan membanjiri Donetsk dengan serangan untuk membunuh sebanyak mungkin orang yang mengunjungi Donetsk,” tuding Markov, merujuk pada wilayah di Ukraina bagian timur yang dianeksasi Rusia tahun lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Belum ada tanggapan resmi dari Gedung Putih maupun pemerintah AS terhadap klaim Markov tersebut.

Namun diketahui bahwa penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, yang mendampingi Biden dalam kunjungan ke Kiev, sebelumnya mengungkapkan jika para pejabat AS telah memberitahu para pejabat Rusia bahwa Biden akan melakukan perjalanan ke Kiev.

“Kami melakukannya beberapa jam sebelum keberangkatannya (Biden-red) untuk tujuan dekonflik (upaya menghindari konflik),” sebut Sullivan kepada wartawan, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dilansir Reuters.