tribun-nasional.com – Pemerintah Rusia menuntut Amerika Serikat untuk menarik para tentara dan peralatan militer dari Ukraina . Tuntutan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Selasa (21/2).
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/2/2023), Kementerian memanggil Duta Besar Amerika Serikat Lynne Tracy untuk menyerahkan sebuah pesan yang menuntut agar AS menarik “tentara dan peralatan” dari Ukraina – mengacu ke bantuan militer Barat untuk negara tersebut.
“Tercatat secara khusus bahwa untuk meredakan situasi, Washington harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan penarikan tentara dan peralatan AS-NATO dan juga menghentikan kegiatan anti-Rusia,” demikian pernyataan yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa operasi militer terhadap Ukraina diperlukan untuk mempertahankan wilayah Rusia dari serangan-serangan Barat.
Seperti dilansir CNN, Selasa (21/3/2023), Putin dalam pidato kenegaraannya di parlemen Rusia, mengklaim bahwa Barat tengah bersiap menjadikan Ukraina sebagai landasan peluncuran yang penuh dengan senjata untuk menyerang Rusia, yang berarti Moskow harus bertindak sebelum hal itu terjadi.
Klaim Putin itu menggemakan pidatonya pada 24 Februari tahun lalu, ketika dia berargumen Rusia tidak memiliki pilihan lainnya kecuali menggunakan kekuatan terhadap Ukraina, negara tetangganya.
“Mereka tidak memberikan kita pilihan lainnya untuk mempertahankan Rusia dan rakyat kita, selain yang terpaksa kita gunakan saat ini,” tegas Putin dalam pidato di hadapan para pejabat tinggi dan elite politik Rusia.
“Dalam keadaan seperti ini, kita harus mengambil tindakan berani dan segera. Republik Rakyat Donbas telah meminta bantuan Rusia,” ujarnya.
Donbas merujuk pada wilayah Ukraina bagian timur, yang terdiri atas dua wilayah separatis Donetsk dan Luhansk yang telah dianeksasi Rusia tahun lalu.
Putin, dalam pidatonya, menyatakan Rusia telah melakukan ‘segala hal yang mungkin dilakukan’ untuk menyelesaikan konflik secara damai. Dia juga menuduh Barat telah menutup mata terhadap ‘aktivitas teroris’ di wilayah Ukraina bagian timur.