tribun-nasional.com – Platform e-commerce Tokopedia ramai diperbincangkan di media sosial lantaran seorang pembeli bernama Anita Feng mengaku belum menerima barang yang dibeli berupa genting, tetapi uang sudah disalurkan ke penjual oleh Tokopedia.
Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, saat ini Tokopedia sudah menonaktifkan toko terkait secara permanen. Hal ini karena toko tersebut dianggap melanggar syarat dan Tokopedia.
“Selain adanya laporan dari pembeli, ada berbagai indikator untuk menilai penjual melanggar syarat dan ketentuan penggunaan platform Tokopedia,” kata dia kepada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Beberapa alasan toko di platform Tokopedia dinonaktifkan antara lain karena toko mengarahkan pembeli untuk bertransaksi di luar Tokopedia, manyalahgunakan data pembeli, ada indikasi manipulasi, dan ada indikasi penipuan.
Selain itu, toko bisa dinonaktifkan karena menjual produk yang dilarang dan konten tidak memenuhi standar, duplikasi toko, dan toko terhubung ke akun yang mencurigakan
Terkait dugaan adanya kesalahan sistem Tokopedia, Ekhel mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim terkait soal kejadian ini.
“Tokopedia tidak menemukan adanya kesalahan sistem. Status pembelian pun sudah dinyatakan selesai dan dana sudah dicairkan ke penjual,” ujar dia.
Ekhel juga bilang, dana sudah dicairkan ke penjual karena tidak ada pengajuan komplain oleh pembeli sampai batas waktu konfirmasi penerimaan pesanan.
Di sisi lain, Tokopedia telah menyarankan pembeli untuk melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
“Tokopedia juga akan bertindak kooperatif jika diperlukan proses penyelidikan lebih lanjut,” imbuh dia.
Sebelumnya, pembeli bernama Anita Feng mengaku telah membayar sebanyak Rp 28,7 juta untuk pembelian genteng sejumlah 2.870 buah.
Suatu ketika, tanggal 15 Februari 2023, notifikasi di Tokopedia menyatakan barang sudah diterima, padahal ia mengaku belum menerima barang tersebut. Ia lantas mengajukan aduan ke platform Tokopedia.
Namun berselang sehari, aduan tidak berbalas dan uang sudah terlepas ke penjual yang ternyata masuk sebagai Power Merchant Tokopedia.
Setelah kejadian tersebut, etalase, ulasan, dan toko itu sendiri disebut hilang dari platform Tokopedia.
“Tanggapan Tokopedia Care sebagai customer service sangat lambat dan berbelit-belit, padahal akun kami adalah akun Diamond dan chat di priority line. Bayangkan kalau chat sebagai akun yang tidak memperoleh priority line tentunya akan jauh lebih late response dan tanpa solusi lagi,” tulis unggahan tersebut, dikutip Selasa (21/2/2023).
“Yang menimpa kantor kami, dikemudian hari dapat menimpa yang lain,” tandas unggahan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.