Vladimir Putin Tuduh Barat Kobarkan Perang Global untuk Menghancurkan Rusia

Vladimir Putin Tuduh Barat Kobarkan Perang Global untuk Menghancurkan Rusia

tribun-nasional.com – Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa perang Rusia – Ukraina yang telah berlangsung selama setahun akan berlanjut. Dia juga mengatakan bahwa aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat memancing api konflik karena dianggap dapat mengalahkan Moskow dalam konflik global.

Konflik di Ukraina sejauh ini merupakan risiko terbesar yang diambil seorang pemimpin Rusia setidaknya sejak 1991, ketika Uni Soviet runtuh. Para pemimpin Barat seperti Presiden AS Joe Biden juga mengambil risiko jika ingin Putin kalah.

Putin yang kini berusia 70 tahun mengatakan bahwa Rusia harus berjuang untuk tetap hidup karena Barat yang memandang negara tersebut arogan dan ingin memecahnya serta mengambil sumber daya alamnya.

Seorang politisi yang dipenjara akibat melawan Moskow, Alexei Navalny mengatakan bahwa Putin merusak masa depan Rusia untuk tujuannya sendiri.

“Alasan sebenarnya di balik perang ini adalah masalah politik dan ekonomi di Rusia , hasrat Putin untuk tetap berkuasa dengan cara apa pun, dan obsesinya meninggalkan warisan bersejarah,” kata Navalny dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Selain itu, Putin mengatakan kepada para pemimpin politik dan militer Rusia tentang kewaspadaannya.

“ Rusia akan berhati-hati dan konsisten menyelesaikan tugas untuk menghadapi di Ukraina ,” ucapnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Selasa, 21 Februari 2023.

Putin mengatakan bahwa Rusia dipaksa berperang dan ia memahami kepedihan keluarga mereka yang tewas dalam pertempuran. Ia juga mengatakan bahwa perang akan berlanjut dan memperingatkan Barat tentang konfrontasi global.

“Rakyat Ukraina telah menjadi sandera rezim Kyiv dan penguasa Barat, mereka yang telah menduduki negara ini secara politik, militer, dan ekonomi,” ucap Putin.

Pemimpin Kyiv dan Barat, seperti Presiden AS Joe Biden, yang berada di ibu kota Ukraina pada Senin, mengatakan bahwa cerita ini tidak benar dan hanya alasan untuk merebut lebih banyak tanah. Mereka mengatakan bahwa pertaruhan Putin pada invasi harus gagal.

Meskipun pasukan Rusia telah kalah dalam tiga pertempuran besar, mereka masih menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina . Kedua belah pihak telah kehilangan puluhan ribu orang.

Putin berbicara selama 1 jam 45 menit di depan lambang elang Rusia berkepala dua dan delapan bendera Rusia tiga warna. Dia berjanji bahwa Moskow akan mendapatkan apa yang diinginkannya di Ukraina dan dalam prosesnya akan menghentikan aliansi NATO yang dipimpin AS.

“Mereka ingin mengubah konflik lokal menjadi fase konflik global. Begitulah cara kami melihat semuanya, dan kami akan bertindak sesuai dengan itu, karena masa depan negara kami dipertaruhkan di sini,” ujarnya.

AS mengatakan khawatir China mungkin berpikir untuk mengirim senjata ke Rusia . Ini bisa mengubah perang menjadi pertarungan antara Ukraina dan NATO di satu sisi dan Rusia dan China di sisi lain.

Diplomat kenamaan China, Wang Yi, berada di Moskow pada Selasa. Dia mengatakan bahwa kekhawatiran ini tidak berdasar dan peringatan terhadap eskalasi nuklir sekaligus menegaskan kembali aliansi baru yang luas dengan Rusia .

Nikolai Patrushev, yang bertanggung jawab atas Dewan Keamanan Putin, mengatakan kepada Wang bahwa prioritas utama kebijakan luar negeri Rusia adalah China dan kedua negara harus bekerja sama melawan Barat.***