tribun-nasional.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi bantuan tim pencarian dan pertolongan dari pemerintah Indonesia, yaitu INASAR, yang telah membantu para korban pascagempa bumi di negaranya.
Hal tersebut disampaikan oleh Pemimpin Tim INASAR Yopi Haryadi yang mengatakan bahwa Erdogan mengucapkan rasa terima kasihnya saat menerima perwakilan tim Indonesia di Antakya pada Senin, 20 Februari 2023.
Yopi mengatakan bahwa Erdogan telah menerima panggilan telepon dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan bantuan Indonesia yang dikerahkan ke negerinya untuk membantu proses pencarian dan pertolongan korban gempa.
Adapun pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup dengan menghadirkan lebih dari perwakilan Urban Search and Rescue (USAR) yang telah turun tangan sejak awal terjadinya gempa bumi hingga saat ini.
Yopi menambahkan ada lebih dari 20 team leader dari berbagai negara turut diundang oleh Erdogan dalam pertemuan itu.
“Kami menyampaikan atas nama bangsa Indonesia, ini merupakan suatu kehormatan dapat membantu saudara kami masyarakat Turki. Indonesia juga membawa tim EMT untuk memberikan bantuan medis,” ujarnya kepada Presiden Turki ke-12 itu.
Berada di bawah kendali Basarnas, Tim INASAR yang diterbangkan dari Indonesia menuju Turki itu berjumlah 48 personel dengan satu anjing SAR dan dua K-9. Adapun pengiriman personel SAR tersebut berdasarkan kualifikasi USAR tingkat medium.
Diketahui bahwa tim yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan di Turki itu telah tersertifikasi International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) sejak tahun 2019.
Tim INASAR mendirikan pos mereka di beberapa wilayah, yakni Hatay Expo, Antakya, dan Provinsi Hatay. Saat berbincang dengan Jokowi melalui panggilan video, Yopi mengatakan bahwa timnya telah melangsungkan pencarian di tujuh wilayah terdampak, seperti Sumeriah Mah, Antakya, Haraparasi, Cekmece, Cebrail, Esenlik, dan Electric.
“Selain itu juga kami telah menempatkan dua personel sebagai reception and departure center bagian dari PBB untuk menerima kedatangan dan kepulangan dari tim USAR internasional serta satu orang di USAR Coordination Cell sebagai pusat koordinasi operasi SAR internasional di Turki,” kata Yopi, dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Saat ini, koordinasi pencarian dan pertolongan diserahkan sepenuhnya kepada Badan Penanggulangan Bencana (AFAD).***