tribun-nasional.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam pidato kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyalahkan Barat atas perang yang kini berlangsung di Ukraina . Seorang pejabat Washington menyebut klaim Putin bahwa Moskow terancam oleh Barat sebagai pembenaran untuk menginvasi Ukraina adalah hal yang ‘absurd’.
Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (22/2/2023), pidato kenegaraan Putin itu disampaikan di hadapan elite politik Rusia pada Selasa (21/2) waktu setempat. Pidato Putin yang disampaikan menjelang peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina itu diketahui cenderung anti-Barat.
“Tidak ada yang menyerang Rusia. Ada semacam absurditas dalam anggapan bahwa Rusia berada di bawah semacam ancaman militer dari Ukraina atau pihak lainnya,” ucap penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, kepada wartawan.
Lebih lanjut, Sullivan menyebut sang pemimpin Kremlin-lah yang menjadi agresor. Putin sebelumnya berargumen bahwa Rusia tidak memiliki pilihan lainnya kecuali menggunakan kekuatan terhadap Ukraina, negara tetangganya, demi mempertahankan negara dan rakyat dari ancaman serangan Barat.
“Ini adalah perang karena pilihan. Putin memilih untuk melawannya. Dia bisa memilih untuk tidak melakukannya. Dan dia bahkan bisa memilih sekarang untuk mengakhirinya, untuk pulang,” cetus Sullivan dalam tanggapannya.
“Rusia berhenti berperang di Ukraina dan pulang, perang berakhir. Ukraina berhenti bertempur dan Amerika Serikat dan koalisi berhenti membantu mereka berperang — kemudian Ukraina menghilang dari peta,” imbuhnya.
Tanggapan Sullivan terhadap pidato Putin itu disampaikan pada Selasa (21/2) waktu setempat, atau beberapa jam sebelum Presiden Joe Biden memberikan pidato penting dalam kunjungan ke Warsawa, Polandia. Dalam pidatonya, Biden menegaskan Rusia tidak akan pernah menang dalam perang di Ukraina.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Tonton juga Video: Putin Tangguhkan Rusia dari Perjanjian Nuklir dengan AS
Pidato Biden di Warsawa itu disampaikan sehari setelah dia melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina untuk menunjukkan solidaritas menjelang setahun peringatan invasi Rusia, yang dimulai 24 Februari tahun lalu. Biden juga mengumumkan bantuan militer tambahan senilai US$ 500 juta untuk Ukraina.
Penasihat Zelensky Sebut Pidato Putin Menyimpang dari Realitas
Tanggapan terhadap pidato Putin juga disampaikan oleh penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak. Dia menilai pidato kenegaraan Putin itu menunjukkan pemimpin Kremlin itu telah menyimpang jauh dari realitas atau kenyataan.
Dalam pidatonya di hadapan elite politik dan militer Rusia, Putin menegaskan akan melanjutkan perang di Ukraina yang berlangsung setahun terakhir. Dia juga menuduh NATO yang dipimpin AS semakin mengobarkan konflik dengan keyakinan keliru bahwa mereka bisa mengalahkan Moskow dalam konfrontasi global.
“Dia (Putin-red) berada dalam realitas yang sama sekali berbeda, di mana tidak ada kesempatan untuk melakukan dialog soal keadilan dan hukum internasional,” sebut Podolyak yang merupakan penasihat politik senior untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Rusia berada di jalan buntu. Dalam situasi paling putus asa. Semuanya yang akan dilakukan Rusia selanjutnya hanya akan memperburuk situasi mereka,” imbuhnya kepada Reuters.
Podolyak juga menyebut Putin menunjukkan kebingungan dan kurangnya pemahaman atas situasi di lapangan. Dia menilai hal ini akan memicu lebih banyak kesulitan bagi Rusia di masa mendatang.
“Ini berarti kekacauan, baik di medan perang dan di dalam Rusia, akan berkembang,” cetusnya.