Selamat dari Gempa, Bocah Suriah Terancam Diamputasi Kakinya!

Selamat dari Gempa, Bocah Suriah Terancam Diamputasi Kakinya!

tribun-nasional.com – Penyelamatan dramatis seorang gadis kecil Suriah yang terperangkap di bawah reruntuhan akibat gempa, viral di media sosial. Anak perempuan berumur 9 tahun itu berhasil dikeluarkan dengan selamat setelah tertimpa reruntuhan selama 40 jam. Bagaimana kondisinya kini?

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/2/2023), dokter yang merawat bocah bernama Sham itu, mengatakan bahwa dia kini menghadapi risiko kedua kakinya diamputasi karena kerusakan jaringan akibat luka-luka karena tertimpa reruntuhan dalam waktu yang lama.

Sham sebelumnya dipuji karena semangatnya setelah dia menyenandungkan lagu bersama tim penyelamat White Helmets, yang bekerja selama enam jam untuk membebaskannya dari beton yang menimpanya. Adegan penyelamatan dramatis ini terekam dalam rekaman yang menjadi viral di dunia maya.

“Dia memberi kami kekuatan ketika kami mendengarnya,” kata salah satu petugas penyelamat, Mohammed Nasreddine, kepada AFP, mengingat bagaimana mereka bersama menyenandungkan lagu berjudul “Damaskus” tersebut.

“Kegembiraan kami tak terlukiskan ketika dia keluar,” kata Nasreddine, yang kelompok White Helmets-nya terkenal karena membebaskan orang-orang dari gedung-gedung yang dibom di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah selama perang saudara.

Sham, seperti banyak orang yang selamat dari gempa bermagnitudo 7,8 yang menewaskan lebih dari 44.000 orang di Turki dan Suriah pada 6 Februari, sekarang menderita apa yang oleh dokter disebut sindrom crush.

Ini terjadi pada anggota tubuh yang kekurangan sirkulasi darah terlalu lama dan dimulai dengan rasa sakit yang parah bagian tubuh yang terhimpit atau mendapat tekanan yang besar, yang masih terlihat sehat pada tahap awal.

Dalam kondisi yang dikenal dengan istilah medis rhabdomyolysis, serat otot mati dan terlepas ke aliran darah, terkadang menyebabkan gagal ginjal.

Pasien pada awalnya tampak dalam kondisi baik sebelum mereka kemudian mulai memburuk.

Lihat juga Video: Takut Gempa Susulan, Warga Turki Berbondong-bondong Ngungsi

“Inilah yang kami sebut ‘senyum kematian’,” kata ahli bedah ortopedi, Tarek Mustafa, yang menjelaskan bahwa hal itu dapat menyebabkan komplikasi jantung dan komplikasi fatal lainnya.

– Risiko amputasi –

“Sham adalah salah satu dari beberapa pasien yang menderita sindrom tersebut yang telah dirawat di rumah sakit di kawasan itu,” kata Dr Mustafa. Layanan kesehatan di wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak melaporkan setidaknya 100 kasus seperti itu.

Ibu dan saudara perempuan Sham tewas ketika rumah mereka ambruk akibat gempa di kota Armanaz, di provinsi Idlib. Sementara ayah dan dua saudara laki-lakinya selamat.

Dr Mustafa mengatakan, kemungkinan amputasi kaki Sham masih tertunda untuk saat ini, tetapi dia belum aman.

Ketika White Helmets mendengar bahwa kaki Sham mungkin diamputasi, mereka memposting tweet yang meminta publik untuk berdoa untuknya dan para penyintas lainnya yang berjuang melawan sindrom serupa.

Anggota tim penyelamat lainnya, Ziad Hamdi, mengenang bagaimana “Saya berusaha membebaskan kakinya, dan air mata berlinang. Dia mengingatkan saya pada putri saya yang berusia lima tahun.”

Dalam klip itu, dia terdengar berjanji untuk membawa Sham ke taman hiburan jika dia bisa bertahan lebih lama.

“Aku ingin memakai pakaian yang indah,” jawab gadis kecil itu dengan riang. “Aku ingin menjadi seorang putri.”

“Dia cerdas, saya tidak mengharapkan jawaban seperti itu dari seorang anak yang berjuang untuk hidupnya,” tutur Hamdi. “Kami sudah berjanji. Aku akan membawanya ke taman hiburan dan membelikannya apapun yang dia mau,” ujarnya.