tribun-nasional.com – Presiden China Xi Jinping dilaporkan berencana untuk mengunjungi langsung Rusia dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow. Rencana kunjungan Xi itu dilaporkan akan dilakukan dalam ‘beberapa bulan mendatang’.
Seperti dilansir CNN, Rabu (22/2/2023), rencana kunjungan Xi ke Moskow diungkapkan oleh media Amerika Serikat (AS) terkemuka, Wall Street Journal (WSJ), yang mengutip sejumlah sumber yang mengetahui rencana kunjungan itu dalam laporannya pada Selasa (21/2) waktu setempat.
Menurut sejumlah sumber yang dikutip WSJ dalam laporannya, pengaturan untuk kunjungan Xi tersebut masih dalam ‘tahap awal’ dan waktunya belum ditentukan secara resmi.
Namun disebutkan juga bahwa Xi kemungkinan bisa melakukan perjalanan ke Rusia pada April atau awal Mei mendatang.
Belum ada tanggapan resmi dari Beijing maupun Moskow atas laporan WSJ itu.
Kantor berita yang dikelola pemerintah Rusia, TASS, turut mengutip laporan WSJ dalam artikelnya berjudul ‘Xi Jinping mungkin mengunjungi Rusia dalam beberapa bulan mendatang’.
Disebutkan juga dalam laporan WSJ bahwa menurut sumber-sumber yang memahami detail rencana kunjungan itu, Xi bermaksud untuk mendorong perundingan damai yang melibatkan banyak pihak, juga menegaskan kembali bahwa penggunaan senjata nuklir tidak bisa diterima.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Dalam perbincangan secara virtual pada akhir tahun lalu, Putin melontarkan harapannya agar Xi melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia tahun 2023 ini. Disebutkan Putin saat itu bahwa kunjungan Xi akan menjadi wujud solidaritas Beijing di hadapan publik saat Moskow terus menginvasi Ukraina.
“Kami mengharapkan Anda, Bapak Ketua, sahabat terkasih, kami mengharapkan Anda pada musim semi mendatang dalam kunjungan kenegaraan ke Moskow,” ucap Putin kepada Xi dalam pertemuan virtual yang ditayangkan televisi pemerintah Rusia akhir tahun lalu, seperti dilansir Reuters.
Kementerian Luar Negeri China belum mengonfirmasi rencana kunjungan apapun sejauh ini.
Beberapa waktu terakhir, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mengungkapkan kekhawatiran dan menuding China sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan pasokan senjata ke Rusia. Blinken juga memperingatkan Beijing bahwa pasokan apapun terhadap Moskow ‘akan menyebabkan masalah serius’.Menanggapi Blinken, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyampaikan kecaman keras. “Amerika Serikatlah dan bukan China yang tanpa henti mengirimkan senjata ke medan perang,” cetus Wang ketika ditanya tentang tudingan AS.Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, pada Senin (20/2) waktu setempat, memperingatkan bahwa perang dunia bisa terjadi jika China mendukung Rusia dalam perang di negaranya.
Sementara diplomat top China Wang Yi saat berkunjung ke Budapest, Hungaria, awal pekan ini mengungkapkan kesediaan Beijing untuk bekerja sama dengan negara-negara lainnya dalam mewujudkan gencatan senjata dan perdamaian abadi di Ukraina yang diinvasi Rusia.
“China akan bekerja dengan semua negara yang cintai damai, termasuk Hungaria, untuk melakukan upaya-upaya dalam mencapai gencatan senjata dini dan perdamaian abadi,” tegas Wang Yi dalam pertemuan dengan Menlu Hungaria Peter Szijjarto, seperti dikutip kantor berita Xinhua dan dilansir CNN.
Wang yang bulan lalu ditunjuk menjadi penasihat utama kebijakan luar negeri untuk Presiden Xi Jinping, dijadwalkan tiba di Rusia pekan ini, menjelang setahun peringatan invasi Moskow ke Ukraina.