tribun-nasional.com – Menteri pertahanan dan kepala badan intelijen Pakistan (ISI) pada Rabu membahas masalah keamanan dengan otoritas Taliban di Afghanistan, di tengah ketegangan antara Islamabad dan Kabul.
Pembicaraan itu menyusul pernyataan menteri luar negeri Pakistan yang secara terbuka mengatakan penggunaan lahan di Afghanistan oleh kelompok milisi dalam melakukan serangan dapat menimbulkan ancaman bagi Pakistan.
Taliban membantah pernyataan itu dan meminta Pakistan untuk membahas isu keamanan secara tertutup.
Pembicaraan tentang keamanan oleh kedua belah pihak sedang berlangsung.
Kepala ISI, Letnan Jenderal Nadeem Anjum, mendampingi Menhan Pakistan Khawaja Asif untuk bertemu dengan Penjabat Wakil Perdana Menteri Mullah Ghani Abdul Baradar dan Penjabat Menhan otoritas Taliban Mullah Yaqoob, menurut foto-foto resmi yang dirilis oleh kantor Baradar.
Juru bicara Kemenlu Pakistan mengatakan pembahasan itu mencakup hal-hal terkait keamanan dan juga soal upaya-upaya kontraterorisme.
Baradar, yang juga bertanggung jawab atas urusan ekonomi, mengatakan bahwa kedua pihak telah membahas tentang konektivitas dan perdagangan regional.
Ia melanjutkan, pelaku perjalanan di penyeberangan lintas batas Torkham, yang telah ditutup selama beberapa hari, harus dibantu.
Torkham, yang merupakan penyeberangan perbatasan utama antara Pakistan dan Afghanistan, sempat ditutup pada Minggu (19/2) oleh otoritas Taliban.
Taliban beralasan bahwa Pakistan belum memenuhi komitmennya untuk mengizinkan pelaku perjalanan untuk menyeberang.
Penutupan perbatasan itu menyebabkan ribuan truk barang terjebak di kedua sisi perbatasan.
Pakistan menghadapi masalah keamanan utama yakni ancaman dari kelompok Taliban Pakistan dan kelompok-kelompok lain yang memisahkan diri dari Taliban.
Kelompok-kelompok tersebut telah melancarkan beberapa serangan terhadap pasukan keamanan Pakistan.
Jamat-ul-Ahrar, salah satu faksi dari Pakistan Taliban, mengatakan pihaknya berada di balik serangan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 100 orang di sebuah masjid di kota Peshawar pada akhir Januari lalu.
Taliban Pakistan, atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), berjanji setia kepada Taliban Afghanistan, tetapi tidak secara langsung menjadi bagian dari kelompok Taliban yang sekarang berkuasa di Afghanistan.
TTP ingin memerintah Pakistan dengan aturan-aturan ketat seperti yang dilakukan Taliban di Afghanistan.
Sumber: Reuters