Psikolog ingatkan bahaya penggunaan media sosial yang berlebihan

Psikolog ingatkan bahaya penggunaan media sosial yang berlebihan

tribun-nasional.com – Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengingatkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak dikontrol bisa menyebabkan masalah kesehatan mental salah satunya masalah atensi.

“Penggunaan media sosial yang tidak dikontrol dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, penurunan self-esteem, dan masalah atensi,” terang Kasandra saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Tak hanya pada pengguna umum, Kasandra juga mengatakan bahwa hal ini juga bisa membawa risiko bagi para influencer yang dituntut menghabiskan banyak waktu menggunakan media sosial.

Oleh sebab itu, Kasandra mengimbau para influencer maupun pengguna lainnya untuk bisa mengontrol durasi menggunakan media sosial.

“Hal ini membawa risiko bagi para influencer yang dituntut untuk menghabiskan banyak waktunya di media sosial. Tidak hanya itu, keberadaan risiko ini juga ada pada pengguna media sosial. Maka dari itu, penting bagi influencer maupun pengguna untuk mengontrol aktivitas media sosialnya, misalnya dengan membatasi screen time,” imbau Kasandra.

Di sisi lain, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UI Dicky Chresthover Peluppesy, S.Psi,.M.D.S., Ph.D juga menyarankan agar masyarakat tidak terfokus pada media sosial saja.

Sebab, media sosial hanyalah dunia virtual. Masyarakat juga perlu untuk berinteraksi dengan orang-orang terdekat yang ada di sekelilingnya seperti sahabat, keluarga maupun guru.

“Media sosial itu kan adanya di dunia virtual. Sementara kita juga punya kehidupan yang asli, kehidupan sehari-hari. Di situ ada teman kita, keluarga, sahabat, guru, dosen, itu juga orang-orang yang juga bisa jadi sumber kita mendapatkan informasi. Nggak cuma media sosial,” kata Dicky.

“Artinya gini, di tengah mungkin serbuan gadget gitu ya, terus mudahnya kita mendapatkan akses internet, jangan lupa loh kita sebenarnya tetap hadir di dunia yang nyata,”Dicky Chresthovermengingatkan.