tribun-nasional.com – Sebuah tambang batubara di wilayah Mongolia Dalam, China utara, runtuh. Media pemerintah China melaporkan setidaknya ada dua orang tewas dan lebih dari 50 orang hilang akibat insiden tersebut.
Stasiun penyiaran negara, CCTV mengatakan keruntuhan terjadi di sebuah tambang di bagian barat wilayah Alxa League sekitar jam makan siang waktu setempat, Rabu (22/2). Lembaga pemerintah menggambarkan kejadian itu sebagai ‘longsor’.
“Saat ini, insiden itu telah menyebabkan dua orang tewas dan enam orang luka-luka, dengan 53 orang hilang,” kata CCTV dalam sebuah posting media sosial, seperti dilansir AFP, Kamis (23/2/2023).
Sebuah video di media sosial yang konon diposting oleh seorang pengemudi truk batubara memperlihatkan bebatuan yang menggelinding menuruni lereng, menimbulkan awan debu coklat yang menyelimuti beberapa kendaraan.
“Seluruh lereng telah runtuh… Berapa banyak orang yang harus mati karenanya?” suara laki-laki terdengar dalam video.
“Jika saya berbaris di sana hari ini, saya akan mati di sana juga,” katanya.
CCTV melaporkan sebelumnya bahwa insiden tersebut telah mempengaruhi area yang luas dari tambang terbuka yang dioperasikan oleh Perusahaan Pertambangan Batubara Xinjing.
“Sejumlah pekerja dan kendaraan telah terkubur,” kata penyiar itu, seraya menambahkan bahwa petugas penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian.
Presiden China Xi Jinping telah menginstruksikan pihak berwenang untuk melakukan pencarian dan menyelamatkan orang yang hilang.
“Pejabat harus menggunakan semua kekuatan mereka untuk menyelamatkan dan merawat yang terluka, melindungi keamanan nyawa dan harta benda orang serta stabilitas sosial secara keseluruhan,” ucap Xi, menurut penyiar.
Pemerintah Alxa League dalam sebuah pernyataan menyebut delapan tim penyelamat yang terdiri lebih dari 330 personel telah dikirim ke lokasi di zona ekologi Luanjingtan, bersama dengan lebih dari 100 peralatan penyelamat.
Rekaman yang disiarkan oleh CCTV pada Rabu malam menunjukkan petugas penyelamat dengan jaket gaya militer bekerja dengan senter untuk membongkar dan menyortir bundel pasokan dari bagian belakang truk.
Di dekatnya, sekelompok orang terlihat buru-buru memasang deretan tenda tanggap darurat, sementara ekskavator kuning meratakan tanah berdebu.