tribun-nasional.com – Mantan Presiden Meksiko (2006-2012) Felipe Calderon mengatakan dunia tengah menghadapi ancaman terbesar abad ini. Sumbernya datang dari pemanasan global dan perubahan iklim.
Salah satu faktor penyebab pemanasan global adalah karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran batu bara. Bukan cuma perubahan iklim yang ekstrim, polusi udara yang dihasilkan industri batu bara di Meksiko menyebabkan 22.000 orang per tahun mengalami kematian dini.
“Ada pembangkit listrik yang dekat dengan Kota Meksiko. Risikonya menaikkan polusi Meksiko. Polusi itu membuat kami kehilangan sekitar 22.000 orang dalam setahun, meninggal secara prematur,” ungkapnya dalam wawancara eksklusif Felipe Calderon bersama CNBC Indonesia, Rabu (22/2/2023).
Lebih lanjut, polusi udara dari industri batu bara juga membuat udara kotor, mengganggu sektor agrikultur, hingga merusak tubuh manusia.
“Saya tidak setuju ketika kita tidak mempertimbangkan dampak lain dari penggunaan energi non terbarukan tersebu. Kerugian ekonomi yang diakibatkan dari kerugian kesehatan seperti kanker, pneumonia akibat polusi batu bara itu sangat-sangat besar. Sedangkan energi terbarukan tidak ada kerugiannya karena kita ambil dari matahari, angin, dan udara,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar para pemimpin negara dapat mengambil pelajaran penting dari kejadian ini. Belum lagi, ini adalah waktu yang tepat untuk beralih ke energi terbarukan di saat harga energi melonjak tinggi akibat perang Rusia-Ukraina. Felipe mengatakan seharusnya pemerintah melirik energi terbarukan sebagai potensi energi masa depan untuk menjaga pasokan energi mereka.
“Pelajaran dari perang yang mengakibatkan krisis minyak dan gas, ini waktunya untuk berjalan lebih cepat menuju energi terbarukan. Apa yang terjadi sekarang menjadi pelajaran penting bagi negara untuk tidak bergantung pada bahan bakar fosil,” pungkasnya.