tribun-nasional.com – Mobil Jeep Rubicon mendadak viral dan jadi perbincangan usai munculnya kasus penganiayaan terhadap putra GP Ansor oleh anak pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo, yang baru saja dicopot jabatannya.
Seperti diketahui, berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC harga baru mobil tersebut di 2015 masih dibanderol Rp 1,1 miliaran namun di situs jual-beli mobil online, harga pasaran mobil tersebut berada di kisaran Rp 800 hingga Rp 900 jutaan untuk keluaran 2013.
Mari kita asumsikan harga mobil sebesar Rp 1,1 miliar. Mengkredit mobil tersebut dengan tenor empat tahun lewat gaji eselon III DJP masih bisa dikatakan cukup berat, terutama jika bunga kreditnya 4,8% per tahun.
Adapun solusinya adalah dengan memanjangkan tenor atau membayar DP atau uang muka yang jauh lebih besar.
Sementara itu, jika dia ingin menabung selama setahun agar bisa membelinya secara tunai, maka dia harus menyisihkan uang sebesar Rp 91 juta per bulan.
Lantas apakah mobil senilai Rp 900 juta cukup ideal bagi seseorang yang bergaji setara dengan pejabat eselon III DJP? Berapakah gaji ideal ingin mengkredit mobil ini? Berikut ulasan lengkapnya.
Kita akan menggunakan simulasi membeli Rubicon dengan uang muka 30%, bunga 4,8% per tahun dan harga jual mobil senilai Rp 900 juta. Berikut perhitungannya.
Harga mobil : Rp 900 juta
Uang muka (DP) : Rp 270 juta
Pokok Utang : Rp 900 juta – Rp 270 juta = Rp 630 juta
Angsuran per bulan
Angsuran pokok per bulan : Rp 13,1 juta
Angsuran bunga : Rp 2,52 juta
Total angsuran : Rp 15,6 juta.
Adapun gaji minimum untuk mengkredit mobil tersebut adalah Rp 52 juta. Hal itu disebabkan karena dalam perencanaan keuangan, cicilan utang yang dinilai masih ada dalam batas wajar adalah maksimal 30% dari pemasukan.
Jika memang Anda bergaji Rp 52 juta dan memutuskan untuk mengkredit mobil tersebut, jangan pernah menambah utang lagi karena besaran cicilan itu sudah maksimal bagi Anda.
Anda juga harus memastikan bahwa total utang pembelian mobil yang sebesar Rp 900 juta, masih di bawah 50% dari total aset Anda.
Patut diingat bahwasannya mobil adalah aset yang mengalami depresiasi. Belilah mobil yang sesuai dengan kebutuhan Anda saat ini dan tentunya tidak menambah beban finansial Anda.