Pascagempa Turki, Erdogan Janji Akan Hidupkan Kembali Daerah Terdampak dalam Waktu Setahun

Pascagempa Turki, Erdogan Janji Akan Hidupkan Kembali Daerah Terdampak dalam Waktu Setahun

tribun-nasional.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan menghidupkan kembali desa dan kota yang dilanda gempa dalam kurun waktu 1 tahun. Dia mengatakan pihaknya tengah mengerahkan seluruh sumber daya untuk memberikan akomodasi dan layanan kepada korban di 11 provinsi yang terdampak gempa .

Di 11 provinsi yang terdampak gempa bumi itu akan dibangun sekira 200.000 rumah permanen. Provinsi itu di antaranya Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, Sanliurfa, dan Elazig.

Presiden Erdogan dikabarkan mengunjungi Distrik Nurdagi di Provinsi Gaziantep untuk bertemu dengan para korban gempa . Ia juga memantau lokasi penampungan berwujud peti kemas yang dibangun untuk para korban.

“Jumlah rumah yang akan kami bangun pada Maret di 11 provinsi totalnya sekira 270.000,” kata Erdogan dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu.

Selain Distrik Nurdagi, Erdogan juga mengunjungi Distrik Islahiye di Provinsi Gaziantep dan mengumumkan penandatanganan kontrak pertama. Penandatanganan itu untuk tempat-tempat yang sudah dilakukan analisis geologi dan tanah.

“Proses pembangunan totalnya 1.797 hunian, mencakup 456 di Nurdagi, 399 di Islahiye, 645 di pusat kota Kilis, dan 287 dimulai di Kahta, Adiyaman dimulai besok,” ujar Erdogan .

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD), korban tewas akibat dua gempa besar berkekuatan magnitudo 7,7 dan 7,6 bertambah menjadi 42.310 orang.

Kedua gempa besar dalam sejarah Turki modern itu menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah bangunan di berbagai wilayah. Tembok bangunan yang rusak akibat gempa pada 6 Februari 2023, kini menjadi runtuh setelah gempa bumi pada 20 Februari 2023.

Lebih dari 271.000 personel dikirimkan ke wilayah terdampak gempa untuk melakukan pencarian, penyelamatan, dan keamanan.

Tercatat sekitar 376.000 warga Turki tinggal di asrama-asrama Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Sementara itu, sebanyak 865.000 warga Turki tinggal di tenda-tenda yang berjumlah mencapai 300.000 tenda. Selebihnya, 23.500 korban gempa lainnya tinggal di peti kemas yang dialihfungsikan sebagai tempat penampungan.

“Lebih dari 1,1 juta bangunan sudah diperiksa di wilayah tersebut. Tercatat 458.000 dari 139.000 bangunan sudah dihancurkan, akan dihancurkan dan rusak parah,” kata Erdogan .***