Hujan Boneka di Turki untuk Anak-anak Terdampak Gempa Bumi

Hujan Boneka di Turki untuk Anak-anak Terdampak Gempa Bumi

tribun-nasional.com – Fans klub bola Besiktas melakukan aksi menarik di Stadion Vodafone Park pada pertandingan melawan Antalyaspor, Minggu malam, 26 Februari 2023.

Mereka melemparkan ribuan mainan boneka ke lapangan untuk anak-anak yang terkena dampak gempa bumi di Turki. Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap korban gempa, yang menyebabkan 50.000 korban jiwa di bagian tenggara negara tersebut.

Mereka melemparkan boneka di lapangan pada menit ke-4.17. Waktu tersebut dipilih karena gempa terjadi pada pukul 4.17 pagi.

Teddy bear adalah mainan boneka yang paling banyak dilemparkan oleh fans Besiktas . Pertandingan dihentikan untuk sementara waktu karena banyaknya boneka yang dilemparkan ke lapangan. Para pemain dari kedua tim meletakkan boneka – boneka itu di samping lapangan sebelum kembali melanjutkan pertandingan.

Pertandingan dimulai dengan one minute silent untuk mengenang para korban gempa. Besiktas juga meminta para fansnya untuk mengirim lebih banyak bantuan kepada orang-orang di Kahramanmaras dan daerah terdampak gempa lainnya.

Lewat aksi ini, dapat dikatakan bahwa para penggemar klub sepak bola Besiktas telah melakukan empati yang menyentuh hati dengan melemparkan ribuan mainan lucu di atas lapangan selama pertandingan.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 dan 7,5 mengguncang pada 6 Februari 2023. Sekitar 93.000 bangunan hancur dan ratusan ribu orang terluka. Banyak juga yang hingga kini masih bertempat di tenda pengungsian.

Di beberapa kota di Turki, penduduk masih tidur di mobil atau tenda setelah bencana terbesar di sejarah modern negara itu.

Wilayah tersebut juga telah terkena gempa susulan yang merusak, termasuk gempa bumi dengan kekuatan 5,6 awal Senin, yang menewaskan setidaknya satu orang dan melukai puluhan lainnya di kota selatan Kahramanmaras.

Lebih jauh ke timur, di kota Yesilyurt, sebuah gedung empat lantai runtuh, dan seorang ayah dan putrinya diyakini terjebak di bawah puing-puing, kata walikota kepada sebuah media Turki.

Pemerintah Turki telah mendapat kritik dalam beberapa minggu terakhir karena penanganannya terhadap krisis ini, termasuk kritik bahwa otoritas terlalu lambat dalam upaya penyelamatan dan bantuan awal, dan bahwa negara tidak cukup siap menghadapi bencana.***