tribun-nasional.com – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pertumbuhan premi asuransi umum sampai kuartal IV-2022 mencapai Rp 90,1 triliun.
Angka tersebut tumbuh 15,3 persen secara tahunan dibandingkan pendapatan premi asuransi umum tahun lalu sebesar Rp 78,1 triliun.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan, sebagian besar lini usaha mencatatkan pertumbuhan positif dan hanya 2 lini bisnis asuransi umum yang membukukan pertumbuhan negatif pada kuartal IV-2022.
“Lini usaha yang mengalami pertumbuhan negatif adalah asuransi energy off shore, dan asuransi surety ship,” ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (28/2/2023).
Adapun, premi industri asuransi umum ditopang oleh premi lini usaha properti dengan pendapatan premi Rp 26 triliun, atau tumbuh 17,3 persen secara tahunan.
Selain itu, pendapatan premi asuransi umum juga ditopang oleh premi lini usaha kendaraan bermotor sebesar Rp 18,1 triliun, atau tumbuh 15,7 persen secara tahunan.
Sementara itu, klaim industri asuransi umum sampai kuartal IV-2022 tercatat sebesar Rp 41,7 triliun, atau tumbuh sebesar 36,1 persen secara tahunan.
“Kenaikan klaim ini terjadi hampir semua lini usaha asuransi, tertinggi terjadi pada klaim Asuransi kredit sebesar 65,3 persen,” imbuh dia.
Lebih rinci, ia menjelaskan, pangsa pasar terbesar pada asuransi umum adalah pada asuransi harta benda sebesar 29 persen dan asuransi kendaraan bermotor sebanyak 20 persen.
Asuransi harta benda pada pencatatan premi kuartal-IV 2022 ini mengalami pertumbuhan premi yang positif sebesar 17,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Trinita menjelaskan, faktor pendukung pertumbuhan positif dari lini usaha ini adalah meningkatnya kredit real estate, KPR & KPA, dan UMKM.
“Hal ini juga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual properti komersial maupun properti residensial,” jelas dia.
Sementara itu, pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor pertumbuhan yang dicatatkan pada kuartal-IV 2022 meningkat sebesar 15,7 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
“Peningkatan premi lini usaha ini dipengaruhi tumbunya penjualan kendaraan bermotor dari motor dan mobil di tahun 2022 ini,” tandas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.