Ada yang bilang, jika kamu menemukan kelabang masuk ke hunian ini adalah pertanda seseorang sedang mengirim santet. Tidak hanya itu, banyak mitos negatif lainnya seputar makna kelabang masuk rumah, lo!
Hunianmu kedatangan tamu tidak diundang berupa lipan atau kelabang?
Hati-hati, konon kedatangan makhluk ini membawa pertanda buruk, lo.
Yuk, kenali apa saja mitos yang beredar mengenai arti kelabang masuk rumah berikut ini.
4 Mitos Kelabang Masuk Rumah yang Dipercaya Masyarakat
1. Sebuah Pertanda Buruk
Menurut Primbon Jawa, kedatangan kelabang atau kaki seribu di hunian merupakan pertanda buruk.
Terutamanya untuk penghuni yang melihat kehadirannya di rumah.
Ini menandakan kamu akan segera mengalami musibah dalam waktu dekat.
Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu berhati-hati ketika beraktivitas, ya.
Selain itu, jangan sembarangan menyentuhnya karena gigitan kelabang mengandung bisa yang menyakitkan.
2. Jelmaan Jin atau Siluman di Rumah
Selain pertanda buruk, menurut ilmu primbon kelabang merupakan perwujudan jin atau siluman.
Terlebih makhluk satu ini gemar bersembunyi di tempat yang lembap dan gelap seperti sudut rumah.
Ini membuatnya memancarkan aura mistis tersendiri yang tampak berbahaya.
Tidak hanya dalam primbon, keyakinan ini juga ada dalam ajaran Islam, lo.
Menurut Islam hewan melata seperti kalajengking, ular, dan kelabang adalah perwujudan dari jin yang bisa mengubah wujudnya.
Oleh sebab itu kamu boleh sembarangan membunuh kelabang yang masuk ke rumah, ya.
3. Pertanda Kedatangan Santet
Arti didatangi kelabang di rumah berikutnya adalah kedatangan santet atau ilmu hitam di hunian.
Bisa jadi ada yang mengirim guna-guna ke rumahmu akibat rasa dendam maupun dengki.
Keyakinan ini terutamanya dipegang oleh para pengikut ilmu hitam di zaman dulu.
Makanya tidak perlu heran jika mendengar cerita korban santet yang melihat kelabang sebelum jatuh sakit.
Jika kamu mengalami hal ini, cobalah menanam mawar merah yang katanya merupakan tanaman penangkal santet.
4. Perwujudan Orang yang Sudah Meninggal
Terakhir, kelabang masuk rumah bisa jadi pertanda kunjungan dari orang yang sudah meninggal
Roh seseorang yang telah berpulang berubah menjadi kelabang untuk bertemu orang terdekat atau terkasih.
Mitos satu inilah yang membuat banyak orang ragu untuk membunuh lipan di huniannya.
Sebagai solusi, kamu bisa coba mengusir kelabang dengan menggunakan aroma daun pandan atau kapur barus.
Penyebab Kelabang Masuk Rumah yang Lebih Ilmiah
1. Kelabang Menyukai Kelembapan Rumahmu
Bila tadi kita membahas mitos, kali ini mari melihat fenomena ini dari sisi ilmiah.
Kehadiran kelabang memiliki penjelasan yang lebih ilmiah, yakni ia menyukai kelembapan rumahmu.
Kamu bisa menemukan hewan ini di area yang lembap sekaligus gelap, misalnya saja:
- Area bawah wastafel cuci piring
- Pojok halaman dekat selokan atau got
- Area sudut rumah yang bocor
- Gudang yang berdekatan dengan pipa air
2. Ada Sumber Makanan di Halaman
Penyebab lainnya, bisa jadi ia sedang mencari sumber makanan di kediamanmu.
Lalu dalam perjalanannya mencari makanan, secara tidak sengaja ia masuk ke bangunan rumah.
Padahal mungkin makanan yang ia cari ada di area halaman.
Makanan kelabang sendiri biasanya adalah makhluk bertubuh lunak seperti serangga, laba-laba, hama tanaman, hingga cacing tanah.
3. Kelabang Kehilangan Tempat Berlindung
Penyebab terakhir, bisa jadi ia kehilangan tempat berlindung dan kebetulan rumahmu adalah yang terdekat.
Selain itu, bisa jadi ada area yang cocok untuknya bernaung di sudut rumahmu seperti:
- Tumpukan kayu di halaman atau garasi
- Timbunan perkakas bekas bangunan yang tidak terpakai
- Daun kering yang menumpuk di halaman rumah
- Rumput tinggi yang jarang kamu pangkas dan rapikan di taman
***
Semoga ulasan mengenai mitos kelabang atau lipan masuk rumah di atas bermanfaat, ya.
Simak artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.
Ada berbagai penawaran properti menarik seperti kawasan Mutiara Pancoran Mas.
Artikel ini bersumber dari www.99.co.
