7 Puisi Hujan Bermakna Cinta, Kesedihan & Kenangan. Penuh Makna!

3 menit

Saat hujan tiba, inspirasi menulis puisi kerap datang begitu saja berkat suasana sendu dari langit. Seperti kumpulan contoh puisi hujan berikut ini, diksi-diksi soal suasana hati yang mendung berhasil dikaitkan dengan pemaknaan hujan yang erat kaitannya dengan kesedihan. Kalau kamu ingin melihat puisi hujan tersebut, yuk simak informasinya pada artikel ini.

Pernahkah kamu merasa bahwa cuaca memengaruhi suasana hati?

Misalnya, cuaca cerah membuatmu begitu bersemangat dan merasa senang.

Namun, saat langit mulai mendung dan hujan turun, suasana hati jadi lebih muram, sendu, dan sedih.

Selama hujan, Property People pun mendadak lesu, memikirkan hal-hal sedih, melamun, sambil menulis puisi sambil berdiam diri di rumah.

Tak ayal, puisi tentang hujan bisa menjadi media ungkapan perasaan yang dialami penulisnya, misalnya mewakili rasa rindu hingga kesedihan.

Berikut ini 99.co Indonesia hadirkan contoh puisi hujan yang memiliki makna kesedihan, cinta, hingga keindahan.

Melansir dari banyak sumber, yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Puisi Hujan

hujan sedih

1. Hujan Bulan Juni

oleh Sapardi Djoko Damono

 

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya

Kepada pohon yang berbunga itu

 

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan Juni

Dihapuskannya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

 

Tak ada yang lebih arif

Dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar

Pohon bunga itu

2. Hujan dan Kebersamaan

oleh Dedik B

 

Hujan ini mengingatkanku pada angan

Pada kebersamaan pernah kita jalankan

Setiap orang menarikan imajinasi yang disampaikan

Melalui kertas putih tak diharapkan

 

Langit terasa gelap mencekam

Air berjatuhan tanpa memberi kesempatan

Hawa dingin menusuk pori-pori badan

Semangat tetap tak terbantahkan

 

Ada yang tidur dengan kesakitan

Ada yang merenung dengan kesendirian

Ada yang ragu dalam penyampaian

Ada pula cinta dalam kebersamaan

 

Kasih ku tatap mata tajam

Ada kerinduan terlalu dalam

Seperti tanah gersang merindukan hujan

Kasih bila hujan telah tiada

Adakah kebersamaan kita tetap terjaga?

Setiap peristiwa melahirkan suka dan duka

Dan menjadi penyebab guncangan jiwa

3. Hujan dan Namamu

oleh E. Natasha

 

Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa

Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam

Dalam lautan mimpi sang penghirup malam

Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia

 

Dia yang mencoba membaca arah

Dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara

Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan

Adakah dia disana masih terpaku menatap kenangan

 

Kemana kau akan berlari

Melepas pagi dan mencoba memutar mentari

Apakah kau masih terlelap dan terus bermimpi

Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi

 

Kenangan hujan memanggilmu dan tetap memanggil namamu

Meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu

Bulan disana masih merindukanmu

Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu

Puisi tentang Hujan

hujan

4. Ia Bernyanyi dalam Hujan

oleh WS Rendra

Ia bernyanyi di dalam hujan

dan tak seorang tahu

darimana datangnya.

Tak seorang berani nengok

begitu gaib datangnya.

Dimuntahkan dari angin.

Menggembung dari air gelembung.

Ia bernyanyi di malam hujan

entah darimana datangnya.

Burung lepas ditangiskan.

Tangis domba di perut lembah.

Dan air jeruk menetesi

luka daging baru terbuka.

Empedu! Empedu yang pecah!

jarum terhanyut pada darah.

Dan di mulut terkulum

rasa buah-buah logam.

Ia bernyanyi di malam hujan

penyapnya perlahan

terapung bagai gabus

tergantung di sunyi yang bertanya.

Tak seorang tahu datangnya

mayat kere dijumpa pagi hari

perempuan tua dan buta.

Ia bernyanyi di malam hujan

entah dari mana datangnya.

Telah lebih dulu ia tahu

tentang kepergian dirinya.

5. Kabut dalam Hujan Januari

oleh Taufiq Ismail

 

Saat angin dan kabut Januari

Berkejaran di atas atap-atap kota

Serasa murid-muridku untukku bernyanyi

‘Hari Ini Nestapa Menyanyi’

 

Adakah dingin dalam bunyi senja

Yang bernapas pelan dalam gugur daunan

Sampai padamu dalam warna-warna serupa

Dan menyuarakan angin yang gemetaran

 

Di sini aku duduk, jendela kabut berjalin dingin

Bunga di luar musimnya ungu mengangguk-angguk

Kujamah hati kamar ini dan merasa sangat dingin

Berkata, di sini kau mestinya merenda duduk

 

Dan deru di langit yang tak lagi biru

Berdenyar-denyar dalam gugusan badai

Adakah itu yang kauberi nama rindu

Berpijar-pijar namun tak sempat sampai

 

Adalah jalanan yang masuk dalam malam

Bertebaran serta basah daun berjuta

Napas kabut antara desah pohonan

Menyapaku lengang lewat jendela.

1964

Puisi Hujan Singkat

6. Setetes Kenangan dalam Hujan

oleh Tarisya Widya Safitria

 

Dulu

Saat semburat merah jingga nan elok

Saat gumpalan kapas gelap bersanding bersama cakrawala

Tetes kehidupan jatuh serentak

Memborbardir ribuan kilometer lahan

 

Impresi menguap di atas tanah

Larut bersama wewangian hujan

Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan

Tersemat manis indahnya janji masa depan

Penuh kebahagiaan semu berselimut basah

 

Kini,

Beradu dengan nestapa

Menatap seruan hina yang menyayat jiwa

Menusuk hingga rindu menyeruak keluar

Dengan satu tarikan nafas gusar

7. Ibu Hujan

oleh Joko Pinurbo

 

Ibu hujan dan anak-anak hujan

berkeliaran mencari ayah hujan

di perkampungan puisi hujan.

 

Anak-anak hujan berlarian

meninggalkan ibu hujan

menggigil sendirian di bawah pohon hujan.

 

Anak-anak hujan bersorak girang

menemukan ayah hujan

di semak-semak hujan.

Ayah hujan mengaduh kesakitan

tertimpa tiga kilogram hujan.

 

Ayah hujan dan anak-anak hujan

beramai-ramai menemui ibu hujan,

tapi ibu hujan sudah tak ada

di bawah pohon hujan.

 

“Kita tak akan menemukan ibu hujan di sini.

Ibu hujan sudah berada di luar hujan.”

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Property People.

Jangan lupa untuk pantau terus artikel yang tak kalah menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Reja Residence!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan