Setiap produk asuransi memiliki batas waktu pembayaran premi, demikian juga dengan asuransi Prudential. Lalu, berapa lama jangka waktu pembayaran premi asuransi Prudential?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa premi adalah iuran yang wajib dibayarkan peserta asuransi dalam jangka waktu tertentu kepada perusahaan asuransi Prudential.
Pembayarannya bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti autodebet, transfer, pembayaran online, ataupun pembayaran langsung ke kantor pusat maupun perwakilan Prudential yang sudah ditunjuk.
Jangka waktu pembayaran premi asuransi Prudential
Pada dasarnya, jangka waktu pembayaran premi di setiap produk asuransi berbeda-beda. Hal ini tergantung kebijakan setiap perusahaan asuransi.
Kalau di Prudential sendiri, jangka waktu yang disediakan cukup beragam dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta produk yang ingin dibeli.
Jangka waktu pembayaran premi asuransi Prudential mulai dari 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, atau tak terbatas selama nasabah masih menjadi pemegang polis atau belum menutup asuransi Prudential yang dimiliki.
Untuk mengetahui jangka waktu asuransi secara spesifik, coba perhatikan informasi yang tertera di polis asuransi dan sesuaikan dengan jenis produk yang dipilih.
Premi asuransi Prudential
Selain jangka waktu pembayaran premi asuransi Prudential yang beragam, harga preminya juga beragam dan berbeda-beda pada setiap produk asuransi Prudential yang ada..
Perlu diketahui, harga premi dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya, pada asuransi jiwa, premi dipengaruhi oleh besaran uang pertanggungan.
Sebagai gambaran, berikut ini informasi mengenai harga premi asuransi Prudential sesuai jenis produknya:
- Premi asuransi kesehatan Prudential, premi mulai dari Rp150 ribu per bulan
- Premi asuransi jiwa Prudential, premi mulai dari Rp55 ribu per bulan
- Premi asuransi Prudential pendidikan, premi mulai dari Rp500ribu per bulan
Faktor yang mempengaruhi harga premi asuransi Prudential
Jika kamu ingin membeli sebuah asuransi, pastikan nilai premi yang dibayarkan sesuai dengan kebutuhan. Sebab setiap asuransi memiliki manfaat yang menyesuaikan dengan nilainya.
Khusus untuk kamu yang menggunakan asuransi kesehatan Prudential, ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai premi, antara lain:
1. Tipe asuransi
Pastinya tipe asuransi yang kamu pilih akan memengaruhi nilai premi yang dibayarkan. Contohnya, jika kamu menggunakan asuransi jiwa berjangka atau asuransi jiwa seumur hidup maka nilai preminya berbeda.
Asuransi jiwa seumur hidup memiliki proteksi dengan masa berlaku selama nasabah masih hidup. Wajar aja premi asuransi jiwa seumur hidup lebih mahal daripada asuransi jiwa berjangka.
2. Jangka waktu
Faktor ini juga masih berhubungan dengan tipe asuransi yang dipilih. Semakin lama jangka waktu yang dipilih, semakin besar pula nilai preminya.
Misalnya aja premi untuk perlindungan 10 tahun lebih rendah dibanding 20 tahun. Jadi, pastikan kamu memilih jangka waktu asuransi sesuai dengan kebutuhan.
Setelah 10 tahun bayar premi Prudential, nasabah bisa untuk tidak membayar premi asuransi lagi. Namun dengan catatan nilai investasinya telah cukup untuk membayar manfaat proteksi tahun-tahun berikutnya.
3. Usia
Semakin tua usianya, semakin besar pula nilai preminya. Ini menjadi salah satu faktor yang juga harus dipertimbangkan dalam membeli asuransi. Itulah kenapa disarankan memiliki asuransi selagi masih muda.
Termasuk juga saat membeli asuransi jiwa. Ingin tahu lebih lanjut tentang asuransi jiwa untuk yang masih muda? Coba simak penjelasannya di video berikut.
4. Jumlah pertanggungan
Selain usia, jumlah pertanggungan menjadi penentu besaran nilai premi. Sebagai contoh, jika kamu masih lajang, 25 tahun, kondisi sehat, uang pertanggungan asuransi jiwa bisa mencapai Rp1 miliar.
Namun, jika menikah dan punya anak, uang pertanggungan asuransi akan lebih dari itu dan preminya pun lebih tinggi.
5. Kondisi kesehatan
Hal yang paling terakhir dan paling menentukan nilai premi adalah kondisi kesehatan anggotanya.
Karena ini penting sekali, perusahaan asuransi sampai menanyakan riwayat kesehatan atau gaya hidup. Semakin banyak masalah kesehatan yang dimiliki, semakin tinggi nilai preminya
Cara bayar asuransi Prudential
Setelah memahami ilustrasi Prudential, kini saatnya kita cari tahu cara pembayaran premi asuransi Prudential di ATM dijelaskan dalam langkah berikut ini:
- Masukkan ATM, Tekan PIN
- Pilih menu Transaksi
- Pilih menu Pembayaran
- Pilih menu Asuransi
- Pilih Prudential
- Masukkan kode pembayaran dan nomor polis
- Masukkan jumlah premi
- Periksa kembali nomor dan jumlah angka sudah tepat
- Setelah transaksi selesai simpan bukti pembayarannya dengan baik
Pembayaran dengan cara autodebet adalah pembayaran dengan memotong tabungan nasabah secara otomatis pada tanggal yang sudah disepakati.
Nominalnya tentu saja sesuai dengan jumlah premi yang harus dibayarkan. Sehingga memudahkan peserta untuk membayar premi tepat waktu tanpa takut lupa.
Selain memotong sejumlah dana melalui tabungan, proses autodebet pun bisa dilakukan dengan cara memotong sejumlah dana dari kartu kredit yang sudah didaftarkan.
Sementara itu, metode pembayaran menggunakan cara transfer lewat ATM, pembayaran menggunakan layanan Internet banking maupun pembayaran secara langsung di kasir Prudential memerlukan ingatan yang baik dari peserta agar membayarkan premi sebelum jatuh tempo.
Sebagai catatan, beberapa bank yang sudah bekerja sama dengan asuransi Prudential dalam pembayaran premi adalah sebagai berikut:
- Bank BCA
- Bank Permata
- Bank Mandiri
- Bank Danamon
- Bank CIMB Niaga
- Bank BRI
- Bank Panin
- BNI
- Maybank
- Kartu Kredit berlogo VISA atau Mastercard
Sudah bayar premi dengan lancar? Yuk, sekarang pelajari ilustrasi premi asuransi kamu di Prudential.
Bagaimana jika telat bayar premi asuransi Prudential?
Setiap bulannya, ada tanggal yang ditetapkan sebagai tanggal maksimal pembayaran biaya asuransi Prudential. Jika telat bayar premi asuransi Prudential, maka akan ada masa tenggang atau grace period.
Masa tenggang ini diberikan sebagai periode tambahan untuk melakukan pembayaran premi. Jika ingin asuransi tetap aktif, kamu harus segera membayar premi dalam periode ini.
Akan tetapi, jika premi asuransi Prudential tidak dibayar sampai melewati masa tenggang ini, maka asuransimu akan menjadi tidak aktif atau disebut lapse.
Jika polis lapse, artinya asuransi tidak bisa lagi digunakan, baik untuk menanggung jiwa maupun biaya kesehatan.
Ilustrasi premi asuransi Prudential
Sebagai ilustrasi asuransi Prudential, biasanya staf atau agen asuransi akan memberikan sebuah tabel pembayaran premi asuransi dalam waktu 10 tahun.
Produk ini biasanya untuk produk asuransi jiwa unit link. Ada nilai proteksi dan investasi yang harus dibayarkan.
Dalam memikat calon nasabah, kerap kali diberikan embel-embel “bayar premi 10 tahun, proteksi seumur hidup” begitulah beberapa tagline marketing asuransi jiwa. Perhatikan ilustrasi tabel premi asuransi berikut ini.
Dalam tabel tersebut tertera durasi pembayaran premi disertai dengan perkiraan nilai investasi yang didapatkan sesuai dengan tingkat risikonya.
Namun, jika ditelisik lagi, sebenarnya pembayaran premi tidak sepenuhnya dilakukan hanya 10 tahun saja seperti yang dijanjikan di awal. Kenapa? Karena hal tersebut amat bergantung pada nilai investasi.
Seperti kita ketahui bahwa investasi di pasar modal memiliki risiko rendah, sedang, dan tinggi. Artinya pasti ada risiko kerugian yang harus dialami. Tidak mungkin ada investasi yang selalu untung.
Artinya tidak ada jaminan jika pembayaran premi dilakukan hanya dalam waktu 10 tahun saja. Pasalnya, ketika nilai investasi turun atau bahkan jeblok, kamu tetap harus membayar biaya proteksi asuransi.
Meskipun idealnya jika investasi bagus, biaya proteksi asuransi akan dibayarkan dari hasil nilai investasi yang berkembang.
Namun, bila ternyata tidak ideal maka nasabah kadang kala perlu top-tup saldo premi meski sudah lewat 10 tahun.
Ketidakpahaman hal tersebut banyak yang memutuskan untuk menutup asuransinya, padahal seharusnya risiko seperti hal ini sudah bisa diprediksi jauh sebelumnya.
Ilustrasi keuntungan premi asuransi Prudential setelah 10 tahun
Seperti yang dijanjikan, jika nilai investasinya menguntungkan, kamu tidak perlu lagi membayar premi sampai dengan usia tertentu sesuai dengan yang tertera di polis asuransi jiwa.
Misalnya sampai usia 99 tahun. Artinya dengan membayar premi selama 10 tahun, kamu tetap akan mendapatkan proteksi hingga usia kamu mencapai 99 tahun.
Untuk lebih jelasnya. Berikut ini adalah simulasi cara menghitung nilai investasi ini menggunakan contoh iuran premi Rp1 juta setiap bulannya.
1. Tahun pertama
- Biaya akuisisi: Rp700.000 x 100% x 12 = Rp8.400.000
- Premi proteksi: Rp0
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000
2. Tahun kedua
- Biaya akuisisi: Rp700.000 x 60% x 12 = Rp5.040.000
- Premi proteksi: Rp700.000 x 40% x 12 = Rp3.360.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp3.360.000 = Rp6.960.000
3. Tahun ketiga
- Biaya akuisisi: Rp700.000 x 15% x 12 = Rp1.260.000
- Premi proteksi: Rp700.000 x 85% x 12 = Rp7.140.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp7.140.000 = Rp10.740.000
4. Tahun keempat
- Biaya akuisisi: Rp700.000 x 15% x 12 = Rp1.260.000
- Premi proteksi: Rp700.000 x 85% x 12 = Rp7.140.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp7.140.000 = Rp10.740.000
5. Tahun kelima
- Biaya akuisisi: Rp700.000 x 15% x 12 = Rp1.260.000
- Premi proteksi: Rp700.000 x 85% x 12 = Rp7.140.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp7.140.000 = Rp10.740.000
6. Tahun keenam
- Biaya akuisisi: Rp0
- Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000
7. Tahun ketujuh
- Biaya akuisisi: Rp0
- Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000
8. Tahun kedelapan
- Biaya akuisisi: Rp0
- Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000
9. Tahun kesembilan
- Biaya akuisisi: Rp0
- Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000
10. Tahun kesepuluh
- Biaya akuisisi: Rp0
- Premi proteksi: Rp700.000 x 12 = Rp8.400.000
- PruSaver: Rp300.000 x 12 = Rp3.600.000
- Total tabungan: Rp3.600.000 + Rp8.400.000 = Rp12.000.000
Dari contoh simulasi di atas maka nilai tabungan akan terlihat saat biaya akusisi nol persen, yaitu tahun keenam.
Sehingga ketika dijumlahkan ketika kemu membayar premi Rp1 juta per bulan, maka total saldo investasi asuransi Prudential selama 10 tahun adalah Rp102.708.000.
Namun demikian, pada praktiknya memang sangat dipengaruhi dengan kinerja investasi itu sendiri.
Jika kinerja investasinya baik, kamu tidak perlu lagi membayar premi setelah 10 tahun. Sebaliknya jika kinerja investasinya buruk, kamu perlu membayar lagi.
Secara sederhana, nilai investasi yang kamu keluarkan sebetulnya bukan nilai investasi yang bisa kamu nikmati.
Melainkan nilai investasi yang akan membayarkan seluruh biaya proteksi dan asuransi kamu selepas 10 tahun kamu menabung membangun investasi kamu itu sendiri.
Perhitungan premi asuransi Prudential
Bagi kamu yang menggunakan asuransi Prudential, ada banyak cara untuk menghitung premi yang harus dibayarkan. Salah satunya dengan menggunakan kalkulator premi.
Kamu tinggal mengisi beberapa hal seperti informasi latar belakang kamu, perkiraan usia pensiun, perkiraan pengeluaran bulanan setelah pensiun, hingga langkah keuangan kamu dalam beberapa tahun ke depan.
Gunakan kalkulator uang pertanggungan dari Lifepal berikut ini untuk mengetahui premi yang harus kamu bayarkan untuk asuransi jiwa.
Syarat mencairkan saldo asuransi Prudential
Ketika kamu membeli produk unit link, nilai investasi tersebut bisa dicairkan atau kamu bisa melakukan klaim asuransi Prudential setelah 10 tahun.
Namun, ketika kamu ingin melakukan klaim ataupun mencairkan saldo asuransi Prudential, berikut syarat yang wajib dipenuhi.
- Polis dalam keadaan aktif
- Ketika kamu memiliki produk investasi, minimum penarikan saldo Rp1 juta dengan sisa saldo minimal Rp15 juta
- Ketika kamu membeli produk konvensional, minimal penarikan Rp500 ribu dengan sisa saldo Rp1 juta
- Sementara untuk produk syariah, minimum penarikan Rp1 juta dengan sisa saldo Rp3 juta
- Selain itu, cara klaim asuransi prudential setelah 10 tahun pastikan juga nama pemilik rekening sama dengan pemegang polis
- Lengkapi dokumen penarikan : mulai dari formulir penarikan dana, identitas diri, buku rekening dan lain-lain.
Cara cek saldo asuransi Prudential
Kamu tidak ingin mencairkan nilai tunai, tapi hanya melakukan cek saldo? Begini cara mudah untuk mengetahui saldo asuransi Prudential kamu.
- Menghubungi layanan call center Prudential di 1500085 untuk melakukan cek saldo
- Kunjungi laman pruaccess.prudential.co.id dan login untuk mendapatkan informasi akun
- Ketik *141*85#, kemudian pilih angka 2 untuk mendapatkan menu informasi polis. Selanjutnya masukan nomor polis dan sandi TIN.
Itulah sekilas tentang premi asuransi Prudential yang perlu kamu pahami lebih mendalam. Pahami risikonya ketika kamu memutuskan untuk membeli asuransi jiwa unit link, asuransi pendidikan, atau dana pensiun.
Karena pada dasarnya nilai investasi yang dibayarkan bukan untuk dinikmati secara konsumtif. Melainkan untuk memberikan manfaat “bebas premi” setelah melewati masa pembayaran selama 10 tahun atau lebih.
Prudential Indonesia menawarkan produk perlindungan finansial melalui Prudential Syariah dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan proteksi berbasis syariat.
Jangan mudah tergiur pada beberapa asuransi dengan investasi tanpa mengetahui risiko, kelebihan, dan kekurangannya.
Pertimbangkan dengan matang asuransi yang paling kamu butuhkan. Bedakan pula antara kebutuhan proteksi dan investasi, agar masing-masing bisa berjalan dengan optimal.
FAQ seputar premi asuransi Prudential
Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.