Hary Tanoe kembali menjadi perbincangan publik belum lama ini setelah foto lamanya beredar di internet. Penasaran bagaimana cerita lengkapnya? Yuk, simak lewat artikel ini!
Siapa yang tidak kenal dengan nama Hary Tanoesodibjo.
Pria yang memiliki nama lengkap Bambang Hary Iswanto Tanoesodibjo dikenal publik sebagai pemilik perusahaan media MNC Group dan Ketua Umum Partai Perindo.
Sebagai tokoh tersohor, tak heran jika setiap tindakan bos besar MNC Group itu mendapatkan sorotan dari masyarakat.
Misalnya potret masa lalu Hary Tanoe ketika bersafari politik pada tahun 2016.
Saat itu pria keturunan etnis Tionghoa ini melakukan kunjungan ke sebuah pesantren di daerah Jawa Timur.
Potret kunjungannya menarik perhatian masyarakat, kok bisa?
Foto Hary Tanoe Berdandan Mirip Kyai
Pada medio 2016, Hary Tanoesodibjo banyak melakukan kunjungan pesantren maupun gereja.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka kampanye politik.
Dari sekian banyak kampanye politik, terdapat foto sang Ketua Umum Partai Perindo yang menarik perhatian masyarakat.
Foto yang beredar di internet itu, menampilkan Hary Tanoesodibjo berdandan mirip kyai.
Ia memakai pakaian putih mirip baju koko dilengkapi kopiah hitam.
Dalam gambar tersebut, para santri tampak berebut mencium tangan suami Liliana Tanaja Tanoesoedibjo itu.
Alasan Para Santri Cium Tangan Hary Tanoesodibjo
Potret viral para santri mencium tangan Hary Tanoesodibjo menimbulkan pro dan kontra.
Apalagi ketika beberapa waktu ke belakang terjadi polemik yang mempertanyakan agama Hary Tanoe.
Terkait hal tersebut, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Dr H Akhmad Arif Junaidi, angkat suara.
Ia mengatakan tak perlu heran jika para santri mencium tangan tamu kyai yang non-Muslim.
Lebih lanjut, Akhmad menjelaskan bahwa di pondok pesantren tradisional, yang namanya santri selalu menghormati kyai.
“Bahkan tidak hanya terhadap sang kyai, terhadap keluarga atau bahkan tamu-tamu yang bertandang ke rumah sang kiai pun para santri juga akan menaruh rasa hormat, siapa pun tamu itu,” ucapnya, dikutip dari nujateng.com.
Oleh karena itu ia menegaskan tidak perlu salah paham jika para santri mencium tangan non-Muslim.
“Mereka jelas sangat terlatih untuk hidup sederhana, ikhlas dan respek terhadap orang lain,” ujar Akhmad.
“Jangan samakan para santri itu dengan diri kita yang selalu berbuat sesuatu karena berpikir akan mendapatkan sesuatu yang lain,” lanjutnya.
***
Semoga artikel ini bisa membantu, Property People!
Temukan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah nyaman di Malang?
Bisa jadi Singhamerta City adalah opsi terbaik yang dapat kamu pilih.
Yuk, kunjungi www.99.co.id dan rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Artikel ini bersumber dari www.99.co.