tribun-nasional.com – Nikah di KUA saja sempat tren pada saat pandemi karena tidak boleh melangsungkan resepsi. Nah saat ini kembali marak dibicarakan tentang pernikahan di KUA.
Berbagai alasan dikemukakan, terutama soal biaya yang jauh lebih murah dibandingkan jika menggelar resepsi.
“Toh, yang penting halal di depan negara dan agama!” Kata mereka yang memilih menikah di KUA.
Biaya nikah di KUA 100% gratis dan tidak dipungut biaya. Sebab biaya pernikahan sudah terkandung di dalam Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014 tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), mengutip dari laman Pati.kemenag.go.id.
Adapun tambahan biaya nikah di KUA adalah riasan dan pakaian pengantin serta orang tua. Itu pun tetap saja tidak akan semahal melangsungkan resepsi.
Seperangkat baju kebaya dan jas untuk pengantin pria dan wanita bisa didapatkan dengan Rp2 juta rupiah dengan rias. Mungkin dengan makan keluarga dan baju serta rias orang tua pengantin dibutuhkan tidak lebih dari Rp7 juta.
Sementara biaya pernikahan lengkap dengan resepsi di Jakarta bisa setidaknya membutuhkan biaya Rp70 juta untuk 100 tamu undangan atau intimate wedding. Jika ingin banyak tamu undangan siapkan dana hingga tiga digit.
Meskipun perlu biaya besar, mengadakan resepsi tidak ada salahnya karena bisa menjadi tempat berbagi kebahagiaan dengan keluarga besar, saudara, dan teman-teman.
Nah.. buat kamu yang ingin menikah nanti ada tipsnya mempersiapkan keuangan jelang pernikahan:
1. Rencanakan pernikahan yang diinginkan
Memiliki gambaran mengenai pernikahan impian akan memudahkan membuat perencanaan. Sebab ini bisa menjadi target dana yang ingin dicapai.
Penting juga untuk mengukur berapa tahun target menikah. Sehingga bisa dengan mudah menakar biaya tabungan per bulan.
Misalnya saja biaya pernikahan ideal di Jakarta menghabiskan dana sebesar Rp120 juta dan ingin dicapai dalam lima tahun. Maka rata-rata tabungan sebesar Rp2 juta per bulan.
2. Kalibrasi dengan rencana budget per bulan
Dengan tabungan Rp2 juta per bulan dan gaji Rp 4,9 juta per bulan rasio tabungan nikah terhadap pengeluaran sebesar 40%. Tentu saja ini akan susah dicapai dalam sebulan karena ada kebutuhan lainnya.
Maka dari itu lebih baik rencana impian pernikahan bisa disesuaikan lagi. Atau jika sudah pas dan cocok, pendapatan yang harus ditingkatkan.
3. Taruh dana di instrumen investasi
Tabungan jangka panjang memiliki musuh utama yakni inflasi. Sementara awan dari inflasi adalah investasi. Maka dari itu lebih baik dana pernikahan ditaruh di instrumen investasi agar bisa melawan inflasi.
Inflasi adalah kondisi di mana nilai uang semakin menurun. Misalnya saja dengan Rp120 juta bisa memenuhi 300 orang undangan, karena inflasi hanya bisa untuk 100 orang saja pada lima tahun lagi.
Instrumen investasi jangka panjang yang bisa dipilih adalah emas, reksa dana, dan saham. Jangan asal masuk, tetap pelajari dahulu instrumen investasi tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA