Perbedaan WPC dan Conwood di Rumah Menurut Ahli

3 menit

WPC dan Conwood adalah dua bahan bangunan yang memiliki penampilan dan fungsi serupa. Lalu, apa yang membuat keduanya berbeda? Simak perbedaan WPC dan Conwood menurut ahli di sini!

Wood Panel Composite (WPC) dan Conwood adalah dua bahan yang sering digunakan untuk mengganti material kayu.

Popularitas keduanya mulai meningkat semenjak harga kayu semakin meningkat.

Meski merupakan produk yang sama, apa yang menjadi alasan mengapa beberapa orang memilih menggunakan WPC dan sebagian  Conwood?

Ternyata, ada beberapa perbedaan yang jarang diketahui orang mengenai dua bahan bangunan ini.

Yuk, simak perbedaan WPC dan Conwood menurut ahlinya di bawah ini!

Mengenal WPC atau Wood Panel Composite

penjelasan wpc

sumber: indonetwork.co.id

WPC atau Wood Panel Composite dan Wood Plastic Composite adalah bahan bangunan inovasi baru yang bisa menggantikan kayu alami dan kayu lapis pada bangunan.

Bahan yang satu ini muncul karena harga kayu yang semakin mahal dan langka.

Material ini cukup ramah lingkungan karena tidak seluruhnya terbuat dari kayu, melainkan dari campuran serbuk kayu dan plastik dengan komposisi masing-masing 50 persen.

Menurut Adhi Renaldi, kontraktor sekaligus dosen interior Institut Teknologi Nasional, WPC adalah bahan pengganti kayu tanpa finishing dan memiliki tekstur kayu.

“WPC adalah wood panel composite atau wood plastic composite yang terbuat dari plastik dan serbuk kayu dengan persentase 50 persen:50 persen. Bahannya unik karena banyak pilihan warna alami kayu dan nggak ada finishing,” ujar Adhi kepada Shafira dari 99 Indonesia.

Adhi menjelaskan, umumnya WPC digunakan pada dek kolam renang, treatment dinding, pagar, dan secondary skin.

Mengenal Conwood

penjelasan conwood

sumber: tokopedia.com

Sementara itu, ada pula bahan pengganti kayu lainnya yang sering digunakan orang Indonesia, yakni conwood.

Conwood adalah GRC yang ada serat kayunya. Bahan dasarnya dari semen, tapi motifnya ada serat kayu dan kalo mau keliatan kaya kayu harus pake finishing,” sebut Adhi.

Adhi menegaskan bahwa conwood sebenarnya bukan material, melainkan perusahaan dari Thailand yang menjual produk pengganti kayu.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh Adhi, material ini terbuat dari semen sehingga mudah menyatu dengan senyawa semen lainnya di rumah.

Hal ini membuat conwood sering digunakan di rumah-rumah Indonesia sebagai lantai, treatment dinding, secondary skin, pagar, dan ornamen bangunan lainnya.

Perbedaan antara WPC dan Conwood

Memiliki fungsi dan penggunaan yang serupa, lalu apa yang membedakan WPC dan conwood?

Adhi menjelaskan bahwa perbedaannya ada pada pengerjaan dan harganya.

Perbedaan Harga WPC dan Conwood

perbedaan conwood wpc harga

sumber: tokopedia.com

“Pertama dari harga, WPC jauh lebih mahal dibanding conwood,” kata Adhi.

Melansir dari harga.web.id, WPC merek Kayu Asri dibanderol dengan harga termurah Rp292 ribu dan termahal Rp955 ribu.

“WPC ada yang sebatang sampai Rp400 ribu, belum lagi pengerjaan panelnya bisa sampai Rp1,5 juta/meter persegi,” jawab Adhi.

Di lain sisi, conwood memiliki harga yang jauh lebih murah.

Menurut harga.web.id, conwood memiliki harga termurah sekitar Rp78 ribu, sedangkan harga termahal hanya Rp176 ribu.

Makin tipis ketebalannya, harga conwood bisa jauh lebih murah,” tambah Adhi.

Pengerjaan WPC dan Conwood yang Berbeda

perbedaan conwood wpc penggunaan

sumber: courtina.id

Hal berikutnya yang membedakan kedua bahan ini adalah pengerjaannya.

“WPC dipasang pake sekrup dan baut, terus kalo mau dipasang harus ada rongga,” ujar Adhi.

Karena harus dipasang dengan rongga, WPC sering kali digunakan untuk dek kolam renang, bukan untuk lantai.

“Kalau (WPC digunakan) di lantai nanti lantainya gerak dan bunyi (karena ada rongga),” tambah Adhi.

Adanya sekrup dan baut juga membuat material yang satu ini tampak unfinished sehingga cocok digunakan untuk rumah bergaya industrial.

Meski demikian, karena terbuat dari serbuk kayu, kamu bisa merasakan tekstur dan penampilan natural dari WPC, berbeda dengan conwood yang terbuat dari semen.

Berbeda dengan WPC, conwood terbuat dari semen sehingga bisa diaplikasikan di banyak tempat yang memiliki senyawa semen seperti lantai dan dinding.

Conwood juga bisa dipasang dengan mudah menggunakan mortar dan tidak perlu menyisakan rongga.

“Biasanya conwood dipake jadi lantai, treatment dinding, atau second skin rumah,” kata Adhi.

Meski terbuat dari semen, kamu bisa menemukan produk dengan pola kayu pada conwood, sehingga dari jauh terlihat seperti terbuat dari kayu.

Conwood bisa kaya kayu soalnya pake finishing dari pinogard, woodstain, atau thinner,” ujar Adhi.

Adhi juga menambahkan, finishing ini meski bisa membantu memberikan tampilan kayu pada conwood, tetapi membuat material ini tidak begitu tahan air.

Finishing-nya bisa cepet rusak kalo kena air,” tambah Adhi.

Lebih Baik Beli Conwood atau WPC?

Setelah mendengar penjelasan dari ahli, mana yang kamu pilih, conwood atau WPC?

Ketika ditanya, Adhi sendiri mengatakan keduanya bisa digunakan tergantung kamu ingin membuat apa.

Kalo pengen lantai, pagar, lisplang, atau ornamen dinding, mending conwood. Kalo mau dek kolam renang mending WPC,” ujar Adhi.

Baik conwood dan WPC memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri, dari segi harga, penampilan, penggunaan, dan pemasangannya.

Oleh karena itu, keputusannya tergantung kepada pembeli, apa yang dibutuhkan, inginkan, dan budget yang dimiliki.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Pesona Prima Cikahuripan 5 & 6 dapat jadi pilihan tepat jika kamu sedang berburu rumah di daerah Cileungsi, Bogor.

Informasi lebih lengkap silakan lihat di www.99.co/id dan rumah123.com karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Cek sekarang juga!

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan