Presiden China Xi Jinping Kunjungi Arab Saudi, AS Bantah Pengaruhnya di Timur Tengah Memudar

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) membantah klaim yang menyebut pengaruh AS di Timur Tengah telah memudar menyusul rencana kunjungan Pemimpin China Xi Jinping ke Arab Saudi.

Utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking mengatakan AS telah menegaskan komitmen dan posisinya di Timur Tengah setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi kawasan tersebut pada Juli lalu.

“Pesan utama yang dibawa presiden ke kawasan itu adalah bahwa Amerika Serikat tidak akan kemana-mana,” kata Lenderking, pada Jumat (12/8/2022), yang dikutip dari CNBC.

Baca juga: Bahas Perdagangan Minyak, Arab Saudi Gelar Gala Resepsi Sambut Kunjungan Presiden China Xi Jinping

Pada Kamis (11/8/2022) lalu, sebuah laporan muncul dan menyebut Xi akan mengunjungi Arab Saudi pekan depan untuk mengadakan pertemuan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Kunjungan ini dilaporkan sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan Beijing dan Riyadh. Kementerian Luar Negeri China pada Kamis kemarin belum mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

Arab Saudi diperkirakan akan menyambut Xi dengan semua kemegahan dan keriuhan yang diberikan kepada mantan Presiden AS Donald Trump selama kunjungannya pada tahun 2017. Sementara Lenderking bersikeras AS akan mempertahankan kehadirannya di Timur Tengah.

“Amerika Serikat adalah mitra penting tidak hanya untuk Arab Saudi tetapi juga setiap negara di kawasan ini. Amerika dapat diandalkan untuk tetap berada di lingkungan itu sebagai dukungan bagi negara dan keamanan mereka. Itu adalah prioritas Amerika,” tambahnya.

Konflik Yaman pencapain besar Biden di Timur Tengah

Lenderking mengatakan Yaman, yang telah dilanda perang saudara sejak tahun 2014, menjadi fokus utama AS.

Baca juga: Xi Jinping ke Joe Biden, Kunjungan Pelosi ke Taiwan Berbahaya

Lenderking, yang ditunjuk Biden menjadi utusan khusus di Yaman sejak tahun lalu, mengungkapkan kemajuan penyelesaian konflik di Yaman menjadi pencapai besar bagi Joe Biden selama kunjungannya bulan Juli.

Selain itu, menurut Lenderking pencapain besar Biden lainnya termasuk keberhasilan meyakinkan Arab Saudi untuk memperpanjang dan memperkuat gencatan senjata yang dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan