Putin Tuding AS Ingin Memperluas Konflik di Ukraina

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam langkah Amerika Serikat yang ingin memanfaatkan perang di Ukraina.

“Situasi di Ukraina menunjukkan bahwa AS sedang berusaha untuk memperpanjang konflik ini,” kata Putin dalam pidato sambutan di sebuah konferensi di Moskow.

Dilansir dari CNBC, Rabu (17/8/2022) Putin juga mengklaim bahwa AS berusaha mempertahankan status hegemoniknya di dunia dan bahwa Barat ingin memperluas “sistem blok” pertahanannya, seperti aliansi militer NATO, ke Asia.

Baca juga: Vladimir Putin Klaim Senjata Rusia Lebih Unggul dari Negara Saingan

“Kami juga melihat bahwa Barat secara kolektif berusaha untuk memperluas sistem bloknya ke kawasan Asia-Pasifik seperti halnya NATO di Eropa. Untuk tujuan ini, aliansi militer-politik sedang dibentuk, seperti AUKUS dan lainnya,” klaim Putin, merujuk pada pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS yang ditandatangani tahun lalu.

Selain itu, Putin menyebut kunjungan yang dilakukan oleh ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan merupakan bagian dari strategi AS untuk memprovokasi China dan mengacaukan situasi serta stabilitas di kawasan tersebut.

Putin menegaskan bahwa invasi Moskow ke Ukraina dilakukan untuk memastikan keamanan Rusia dan warganya.

Invasi skala penuh Rusia ke Kyiv telah menyebabkan kehancuran yang meluas, kematian, dan membuat jutaan penduduk Ukraina mengungsi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Senin (15/8/2022) bahwa setidaknya 5.500 warga sipil Ukraina tewas dalam invasi Rusia ke Kyiv, meskipun jumlah sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

Baca juga: Vladimir Putin Tawarkan Senjata Canggih Cuma-cuma kepada Para Sekutu Rusia

Invasi Rusia juga telah memicu kecaman internasional dan sanksi ekonomi yang luas terhadap sektor-sektor utama negara itu, perusahaan dan individu yang terhubung dengan Kremlin.

Seorang analis politik mengatakan kepada CNBC bahwa klaim Putin yang ditujukan kepada pemerintah Ukraina adalah omong kosong, yang mencerminkan sikap irasional dan penilaian buruk terhadap kepemimpinan di Kyiv.

Terlepas dari invasinya ke Ukraina, Rusia akan terus menyalahkan Barat karena mengubah arsitektur keamanan Eropa.

Dalam pidatonya, Putin juga mengatakan bahwa Barat secara kolektif sengaja menghancurkan sistem keamanan Eropa dengan menyusun aliansi militer baru.

Baca juga: Amerika Serikat Bakal Tingkatkan Perdagangan dengan Taiwan Melalui Jalur Laut dan Udara

“Blok NATO bergerak ke timur, membangun infrastruktur militernya, termasuk mengerahkan sistem pertahanan rudal dan meningkatkan kemampuan serangan pasukan ofensif,” pungkasnya.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan