Talenta Digital jadi Masalah Utama dalam Perkembangan Bisnis Online

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Transformasi digital di Indonesia disebut bertumbuh cepat saat pandemi Covid-19 menyerang, tepatnya sejak 2020 lalu.

Meski meningkat signifikan, industri digital dan ekosistemnya masih memiliki berbagai tantangan yang masih harus diselesaikan saat semua kegiatan sudah banyak online.

Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo, mengatakan jika dilihat sebagai ekosistem yang lengkap, industri digital itu tidak hanya platformnya, tetapi juga perlu penjual, pembeli kemudian untuk melengkapi ekosistem ini perlu karyawan yang bekerja dan logistik sistemnya atau kurir.

Baca juga: Diikuti 60 Akademisi dari PTN/PTS, Program Mitra 5.0 Jadi Gerbang Kembangkan Talenta Digital

“Ya semua itu untuk melengkapi ekosistem digital e-commerce. Selama pandemi mau tidak mau mereka harus berjualan online tetapi tantangannya adalah bagaimana mereka bisa naik kelas. Bagaimana pengetahuan mereka, mekanisme pemahaman mereka terhadap jualan online itu harus ditingkatkan. Itu menjadi tantangan juga bagi Lazada sebagai platform supaya penjualan mereka makin hari makin bagus,” tutur Ferry dalam Kompas G20 Program Sapa Sosok Bersama Lazada, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Ferry menambahkan, untuk platform seperti Lazada, agar semakin berkembang perlu banyak talenta-talenta berbakat.

Namun, kenyataannya untuk sekarang ini masih agak susah mencari talenta-talenta itu. Kemudian juga, untuk kurir bagaimana mengembangkan pengetahuan atau skill mereka setiap hari.

“Lazada sudah 10 tahun berada di Indonesia, di tahun 2022 ini kita merayakan ulang tahun yang ke-10. Jadi selama Lazada berada di Indonesia tentunya kita berkembang sejalan dengan perkembangan UMKM. Bagaimana cara kita menggaet mereka dan mengembangkan ilmu mereka. Lazada punya flagship program yang namanya Akar atau akselerasi karya rakyat, di mana kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan UMKM itu dan memberikan mereka pelatihan pengetahuan bagaimana caranya berjualan online. Kita lakukan seminggu sekali,” jelasnya.

Kemudian ada Lazada University yang bisa diikuti secara online oleh semua UMKM, tinggal akses website Lazada University, kemudian bisa belajar secara online atau mandiri.

Ada pula Lazada Club, komunitas penjual-penjual Lazada yang sekarang sudah ada di lebih dari 30 kota, di mana di setiap kota itu ada City Leader, kemudian penjual-penjual di sekitar itu bisa belajar bersama-sama.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan