Tips Mengatur Bujet Pembangunan Rumah Impian ala @rumahpojok_88

3 menit

Kamu merasa insecure karena belum punya rumah sendiri? Agar dana pembangunan rumah impian lekas terkumpul, yuk simak tips dari pemilik @rumahpojok_88 berikut ini!

Seiring bertambahnya usia, keinginan untuk memiliki rumah impian tentu semakin besar.

Namun, perjalanan untuk mewujudkannya memang tidaklah mudah.

Ada banyak hal yang harus kamu korbankan, misalnya saja seperti gaya hidup.

Ini karena bujet pembangunan rumah impian tidaklah sedikit.

Agar proses membeli rumah idaman menjadi lebih mudah dan mulus, simak pengalaman Hilma yang merupakan pemilik @rumahpojok_88 berikut ini!

Mulai dari Membeli Tanah Kavling

bujet pembangunan rumah impian

Pada awalnya, Hilma dan sang suami tinggal di Jambi, Sumatera Selatan.

Namun, mereka memutuskan untuk membangun rumah di Yogyakarta sebagai tempat tinggal di masa pensiun nanti.

Sebagai langkah awal, ia terlebih dahulu membeli tanah kosong di kawasan Sleman.

Tujuannya sederhana, yakni agar pembangunan rumah impian bisa lebih sesuai dengan selera.

“Karena bisa membangun sesuai selera, terutama dari segi tata letak ruangan di dalam rumah,” kata Hilma melalui surel yang diterima tim 99.co Indonesia, Jumat (24/6/2022).

Untuk lokasi sendiri, fokus utamanya adalah memilih lingkungan yang masih dekat dengan jalan utama.

“Lokasi harus dekat dengan jalan utama, bila sering menerima tamu apakah ada parkirnya dan tidak mengganggu tetangga, serta apakah daerahnya aman atau rawan kriminalitas,” jelasnya lebih lanjut.

Untungnya, ia berhasil menemukan lahan dengan kriteria yang sesuai serta harga terjangkau.

Tanah yang Hilma beli memiliki luas 230 meter persegi dan dijual seharga Rp200 juta pada tahun 2018.

Menariknya lagi, lahan ini ternyata tepat berada di pojokan sawah sehingga pemandangan sekitarnya begitu asri.

“Letaknya memang pas banget di pojokan sawah,” ungkap Hilma.

Menyisihkan Gaji untuk Bujet Pembangunan Rumah Impian

kisah pembangunan rumah impian

Setelah membeli tanah kavling, Hilma tidak langsung memulai pembangunan rumah impiannya yang bernama @rumahpojok_88.

Proses konstruksi baru mulai sekitar dua tahun kemudian, setelah keluarganya mantap pindah ke Yogyakarta dan dana yang terkumpul cukup.

Ini karena prinsip utamanya dan suami adalah membangun rumah dengan cash keras, bukan kredit.

Jadi, dana yang ia keluarkan sepenuhnya memang berasal dari tabungan bersama.

“Kami menabung sebagian besar gaji tiap bulannya. Ini rutin kami lakukan sejak awal menikah, jadi begitu sudah cukup baru berani untuk membangun rumah,” terangnya.

Persentase gaji yang mereka sisihkan bahkan mencapai setengah dari gaji agar target bujet lekas tercapai.

Ini karena biaya pembangunan rumah adalah Rp5 juta per meter, sementara luas bangunannya mencapai 175 meter persegi.

“Untuk biaya bangun sekitar lima juta per meter sampai selesai finishing,” kata Hilma.

Berarti, setidaknya ia membutuhkan Rp875 juta hingga konstruksi rumah selesai sepenuhnya.

Menerapkan Konsep Rumah Tumbuh

menyicil pembangunan rumah impian

Untuk mengatasi keterbatasan bujet, Hilma pun memutuskan untuk menerapkan konsep rumah tumbuh.

Tujuannya adalah agar pembangunannya bisa berlangsung secara bertahap dan bujet pun bisa mereka kumpulkan sesuai target dahulu.

“Bujet kami kumpulkan sesuai target. Misal tiga bulan lagi mau finishing lantai dua, bujet yang kita kumpulkan dari sekarang fokus untuk itu dahulu,” jelas Hilma.

Selain itu, ini memungkinkannya untuk tetap bisa mengisi rumah meski pembangunan belum selesai.

“Awalnya (kami) mengontrak rumah di dekat rumah saat ini. Setelah enam bulan dibangun langsung kami tempati sambil menyicil finishing,” katanya.

potret rumah bergaya american classic

Bahkan, saat ini pun sebenarnya progres pembangunan rumah bergaya American classic milik Hilma baru mencapai 80 persen.

“Ini baru delapan puluh persen progres pembangunannya, pekerjaan yang belum selesai kebanyakan di bagian eksterior rumah,” kata Hilma lebih lanjut.

Berangkat dari pengalamannya membangun @rumahpojok_88, ia lantas menegaskan pentingnya bersabar.

“Lebih baik mengontrak rumah dulu sampai uang cukup untuk membangun rumah. Karena akan kita tempati hingga masa tua, jadi rumah harus nyaman dan sesuai kebutuhan. Jangan terburu-buru dan gengsi hanya karena belum bisa punya rumah sendiri,” pungkasnya.

***

Itu dia tips mengatur keuangan selama pembangunan rumah impian ala Hilma.

Jangan lupa, simak artikel menarik lainnya hanya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Pastikan juga mengunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan beragam penawaran properti menarik.

Misalnya saja perumahan  Grand Teratai di Sidoarjo, Jawa Timur.

**Sumber Foto: instagram.com/rumahpojok_88


Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan