tribun-nasional.com – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat lini usaha properti mendominasi 29 persen pangsa pasar pendapatan premi industri asuransi umum di Indonesia.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang dalam konferensi pers di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Selasa, melanjutkan lini usaha kendaraan bermotor menguasai pangsa pasar sebesar 20 persen.
Kemudian, lini usaha asuransi kredit menguasai pangsa pasar sebesar 16 persen, lini usaha kesehatan 7 persen, lini usaha kargo laut 5 persen, serta lini usaha asuransi aneka, liability dan engineering menguasai pangsa pasar yang sama sebesar 4 persen.
Lebih lanjut, lini usaha accident menguasai pangsa pasar sebesar 3 persen, serta lini usaha marine hull, surety ship, dan aviation menguasai pangsa pasar sebesar 2 persen.
Kemudian, lini usaha energy on shore dan satelite menguasai pangsa pasar 1 persen.
Dalam kesempatan ini, pihaknya melaporkan pendapatan premi industri asuransi umum mencapai Rp90,1 triliun hingga kuartal IV tahun 2022, sedangkan, pembayaran klaim industri asuransi umum mencapai Rp41,78 triliun.
Pihaknya mengungkapkan total liabilitas industri asuransi umum mencapai Rp123,2 triliun pada tahun 2022, sedangkan ekuitas mencapai Rp70,7 triliun.
Adapun, total aset industri asuransi umum mencapai Rp196,8 triliun pada tahun 2022, atau tumbuh 7,7 persen yoy dari sebelumnya Rp182,7 triliun pada tahun 2021.
Sementara itu, total aset industri asuransi secara keseluruhan di Indonesia mencapai Rp1.093,0 triliun pada tahun 2022, atau menurun 31,3 persen yoy dari sebelumnya sebesar Rp1.590,7 triliun pada tahun 2021.
Pihaknya menjelaskan jumlah perusahaan asuransi umum pada tahun 2022 mencapai 72 perusahaan, dari sebelumnya sebanyak 71 perusahaan pada tahun 2021.