tribun-nasional.com – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan strategi Arab Saudi untuk mencari keuntungan di tengah krisis energi. Menurut Airlangga, negara timur tengah kaya minyak itu tega-teganya sengaja menangkas produksi agar bisa membuat harga minyak menjadi tinggi.
Hal ini diungkapkan Airlangga dalam acara B-Universe Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023). Awalnya dia bercerita pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pesat di 2022. Bahkan masuk ke jajaran tertinggi di antara negara G20.
Menurut Airlangga, hanya Arab Saudi saja negara G20 yang pertumbuhannya di atas Indonesia. Hal itu dikarenakan Arab Saudi masih bertopang pada perdagangan minyak yang harganya terus menerus meroket sepanjang tahun 2022.
“Ekonomi kita sudah mulai lebih baik dengan pertumbuhan 5,3%, dan pertumbuhan ini salah satu yang tinggi di G20. Kita cuma kalah sama Saudi, Saudi yang mengacu pada ekonomi BBM, ekonomi minyak,” ungkap Airlangga.
Dari situ lah Airlangga mengungkapkan siasat Arab Saudi untuk bisa mendapatkan keuntungan di tengah krisis energi yang terjadi. Dia menilai harga minyak yang terus tinggi juga disebabkan oleh langkah Arab Saudi sebagai produsen minyak mentah besar di dunia menahan produksi.
Dengan menahan produksi, maka pasokan minyak di pasar menjadi sedikit. Karena pasokannya sedikit, harga minyak pun menjadi tinggi. Wajar saja, ekonomi Arab Saudi, pertumbuhannya paling tinggi.
“Dalam situasi begini juga tega-teganya mereka memberikan kuota untuk memotong produksi untuk mendapatkan premium price di harga minyak,” ungkap Airlangga.