Anggaran Kartu Prakerja Rp 2,67 T, Hampir 600.000 Orang Bisa Ikut

Anggaran Kartu Prakerja Rp 2,67 T, Hampir 600.000 Orang Bisa Ikut

tribun-nasional.comKartu Prakerja akan dibuka pada kuartal I-2023. Program ini akan berlanjut dengan skema normal yaitu berfokus pada peningkatan keahlian, bukan lagi semi bansos.

Adapun target peserta untuk tahun ini yaitu 1 juta orang dengan kebutuhan anggaran hingga Rp 4,27 triliun. Pada tahap awal, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 2,67 triliun untuk 595 ribu orang.

“Target yang sudah ditetapkan pemerintah kan dananya tersedia tahun ini Rp 2,67 triliun itu cuman cukup kalau biaya saldo pelatihan Rp 4,2 juta, berarti cukup untuk 595 ribu orang,” ungkap Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Kurniasih Suditomo dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).

Namun demikian, untuk mencapai target 1 juta peserta dibutuhkan dana tambahan sekitar Rp 1,4 triliun untuk 405 ribu orang.

Lebih lanjut, Kurniasih mengatakan hingga kini masih belum ada bocoran jumlah gelombang yang akan dibuka pada tahun 2023. Namun, informasi pembukaan gelombang akan disampaikan melalui media sosial resmi Kartu Prakerja.

“Berapa gelombangnya belum bisa kita tentuin, karena ada perubahan sistem di kita yang akan menentukan besaran yang kita lakukan. Karena dari dulu juga pembukaan gelombang itu tidak bisa ditentukan berapa kursinya, berapa kuotanya,” tuturnya.

Sebagai informasi, total insentif secara keseluruhan Kartu Prakerja naik dari Rp 3,55 juta menjadi Rp 4,2 juta per individu. Meski demikian, insentif yang bisa dicairkan dan dinikmati peserta turun.

Rincian insentif Kartu Prakerja 2023 adalah biaya untuk pelatihan sebesar Rp 3,5 juta (naik dari sebelumnya Rp 1 juta), insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu dibayar satu kali untuk biaya transportasi (turun dari sebelumnya Rp 2,4 juta), serta insentif survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian (turun dari sebelumnya Rp 150 ribu).