Merdeka.com – Kasus monkeypox atau cacar monyet telah terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Pasien tersebut merupakan laki-laki, berumur 27 tahun di DKI Jakarta. Kini, dia sedang menjalani isolasi dengan gejala ringan. Gejalanya berupa demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening yang ditemukan di leher, ketiak, dan paha.
Kini di media sosial beredar luas perihal cara penularan virus cacar monyet. Salah satunya bisa menyebar melalui udara, serta diimbau untuk memakai masker agar tidak tertular virus tersebut.
“MONKEY POX (Cacar Monyet) Mutasi Virus Menular lewat udara PAKAI MASKER,” narasi dalam unggahannya.
Penelusuran
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) menyebut penyakit ini berbeda dengan Covid-19. Dilansir dari CNNIndonesia, CDC menyebut cacar monyet tak bisa bertahan lama di udara.
“Virus cacar monyet adalah virus yang sama sekali berbeda dari virus penyebab Covid-19 atau campak. Itu diketahui tidak berlama-lama di udara dan tidak ditularkan selama periode singkat di wilayah udara,” tulis CDC dikutip dari website resminya.
“Mereka yang menderita penyakit umumnya menggambarkan kontak fisik yang dekat dan berkelanjutan dengan orang lain yang terinfeksi virus. Kami terus mempelajari kemungkinan cara penularan lainnya, seperti melalui air mani.”
Meski demikian, cacar monyet bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau pada seseorang yang memiliki luka. Selain itu cacar monyet juga bisa menyebar melalui pakaian atau sprei dan sekresi pernapasan ketika orang melakukan kontak tatap muka yang dekat.
Terdapat perbedaan penting antara penularan melalui udara dan penularan melalui pernapasan. Penularan melalui udara terjadi ketika partikel virus kecil tersuspensi di udara dan dapat tinggal untuk jangka waktu tertentu. Partikel-partikel ini dapat menyebar melalui aliran udara, atau terkadang menginfeksi orang yang memasuki ruangan setelah orang yang terinfeksi pergi.
Hingga saat ini belum ada laporan penularan cacar monyet melalui sekresi udara. Tetapi cacar monyet dapat ditemukan dalam tetesan seperti air liur atau sekresi pernapasan.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan penularan cacar monyet tidak melalui droplet. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati.
“Tapi ini juga kita tidak perlu terlalu panik karena penularannya lewat kontak langsung. Bukan lewat droplet. Saya rasa yang paling penting adalah kesiapan-kesiapan kita untuk mengatasi itu,” ucapnya di kawasan TMII, Jakarta Timur, Selasa (23/8), dikutip dari Merdeka.com
Presiden Jokowi juga memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengurus vaksinasi agar cacar monyet tidak meluas di tanah air.
“Ya, sudah saya perintahkan kepada Menkes. Yang pertama urusan vaksin segera,” katanya.
Jokowi juga memberikan atensi terhadap tempat-tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi. Dia ingin gerbang masuk ke RI diperketat.
“Yang kedua untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi kemudian gerbang-gerbang masuk ke negara kita betul dicek secara ketat,” ucapnya.
Kesimpulan
Cacar monyet tak bisa bertahan lama di udara. Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan penderita cacar monyet. Memakai pakaian, seprai, selimut atau bahan lain dari orang yang terinfeksi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220613130658-255-808289/cdc-sebut-cacar-monyet-tak-menyebar-lewat-udara
https://www.merdeka.com/peristiwa/cacar-monyet-masuk-ri-jokowi-jangan-terlalu-panik-penularannya-bukan-lewat-droplet.html
[lia]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.