Dewan Pers Ingatkan Pentingnya Etika Jurnalistik Dalam Penyampaian Info Kesehatan

Merdeka.com – Dewan Pers mengingatkan peran penting profesi wartawan dalam menyampaikan informasi. Karenanya jurnalis perlu memahami secara utuh akan konsep jurnalistik agar pembaca lebih kritis dalam menerima informasi atau menyerap berita yang tersaji di media massa. Termasuk isi informasi yang edukatif sesuai kode etik jurnalistik, serta etika dalam menyampaikan layanan informasi kesehatan atau kemanusiaan.

Dijelaskan Sapto, kebenaran jurnalistik bersifat relatif dan pers mengejar kebenaran jurnalistik sesuai kaidah dan Undang Undang Pers.

“Dalam KEJ (kode etik jurnalistik) juga diatur adanya azas keberimbangan (cover bothside) apabila menyangkut masalah dengan pihak lain. Pers semestinya tidak melakukan penghakiman sepihak apabila informasinya menyangkut pihak lain. Perlu klarifikasi. Sebab yang dikejar media itu kredibilitas,” kata Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers, A Sapto Anggoro.

Hal tersebut diungkapkan Sapto dalam media gathering Rumah Sakit Siloam Silampari, Sumatera Selatan, bertajuk ‘Bersama Siloam Hospitals Membangun Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik’ di ruang Hemodialisa, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (18/8). Selain Dewan Pers, turut hadir dalam acara tersebut Direktur Siloam Hospitals Silampari, Susanti Abdiwijaja.

Menurut Sapto, ada beberapa catatan dalam menyampaikan informasi seputar kesehatan, salah satunya adalah data. “Buat teman-teman yang bergerak di kesehatan, termasuk rumah sakit, kalau ada data yang menarik disampaikan saja ke media. Syukur bisa memberi info manfaat pada publik. Kalau tak dimuat ya mungkin bahasanya masih terlalu teknis, makanya perlu ada pelatihan dan pertemuan semacam ini,” terang Sapto.

Dalam kesempatan ini, Sapto juga menyampaikan bahwa Dewan Pers sedang menggodok Media Index Dewan Pers (MIND) yang nantinya bisa menjadi acuan para pihak yang akan bekerja sama dengan media. Hal ini akan memberikan manfaat buat media dalam menjalin kerja sama dengan pemasang iklan, termasuk kerja sama dengan pemerintah daerah agar ada referensi.

“Di sana nantinya juga akan dijelaskan soal media yang spesialisasi. Misal tentang kesehatan, lingkungan, ekonomi dan lainnya. Jadi nantinya referensinya melalui Indeks Dewan Pers,” pungkas Sapto.

Di tempat yang sama, Susanti menyambut media gathering bersama para wartawan sebagai wadah kerja sama guna meningkatkan kualitas informasi dalam layanan kesehatan.

“Sebagai garda terdepan pada layanan informasi bagi masyarakat, media massa berperan penting mengedukasi dan mengingatkan publik dalam lingkup layanan kesehatan. Dengan pertemuan ini, diharapkan tali komunikasi berbagi informasi bersama pihak rumah sakit semakin erat, berimbang dan edukatif,” tutur Susanti.

[cob]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan