tribun-nasional.com – JAKARTA, Eks Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Soeratman tidak pernah menduga maskapai itu akan dibubarkan pemerintah. Seperti diketahui, Merpati dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 2 Juni 2022 lalu.
Selama 23 tahun berkarier di Merpati Airlines, Soeratman tak pernah membayangkan maskapai kebanggaan Indonesia itu akan masuk ke dalam jurang kebangkrutan dan akhirnya dilikuidasi.
Dia menuturkan, masa kejayaan Merpati dimulai sejak 1964 hingga 2004. Saat itu, Merpati menjadi jembatan udara Nusantara dengan membuka hampir 127 rute penerbangan di Indonesia.
Untuk rute internasional, Merpati terbang hingga ke Darwin (Australia Utara), Malaysia, Los Angeles, Manila, dan membuka penerbangan haji ke Arab Saudi.
“Jadi dapat dikatakan kata-kata Merpati itu jembatan udara Nusantara, betul-betul diejawantahkan oleh Merpati. Termasuk juga penerbangan-penerbangan lintas batas seperti ke Australia, darwin, Malaysia,” ujar Soeratman kepada , Sabtu (25/2/2023).
Dia menyebut, kala itu bisnis maskapai pelat merah itu cukup berkembang, terutama mengeruk penerbangam di pasar domestik. Soeratman menilai, hingga tahun 2000-an tidak ada indikasi bangkrut apa pun.
“Setelah itu saya tidak tahu lagi, saya selesai di Merpati tahun 1990,” ucapnya.
Soeratman memulai karier di Merpati Airlines pada tahun 1964. Ketika itu, dia dipercaya menjabat sebagai Area Manager Merpati Airlines hingga tahun 1979. Setelahnya, pemegang saham menempatkan dirinya ke dalam Dewan Direksi, dan sejak tahun 1980 dia menjadi Direktur Utama hingga tahun 1989.
Editor : Aditya Pratama
Follow Berita iNews di Google News