Fitur Zoom Menyokong Adaptasi Pola Kerja Hibrid

Ricky Kapur, Head of APAC Zoom. (Tangkapan layar : Zoom)

Zoom Video Communications, Inc memproyeksikan pola kerja hibrid akan menjadi gaya kerja tetap dengan banyaknya orang yang mulai bekerja di lingkungan kerja hibrid. Dalam survei terbaru Qualtrics, sebagian besar responden memilih lingkungan kerja hybrid dibanding sepenuhnya jarak jauh atau sepenuhnya masuk ke kantor. Interaksi dan hubungan yang bermakna masih diperlukan tetapi tidak dengan cara mengorbankan fleksibilitas dan kenyamanan kerja. Gaya kerja hibrid membantu para pekerja profesional memperoleh manfaat terbaik dari kedua gaya kerja tersebut.

Demikian rangkuman diskusi virtual bertajuk Work Transformation Summit edisi kedua untuk wilayah Asia Pasifik. Pada sesi kali ini, Ricky Kapur (Head of APAC Zoom, Jay Choi (Chief Product Officer Qualtrics), dan para pimpinan industri lainnya membagi wawasan tentang memanfaatkan teknologi termutakhir dan umpan balik karyawan untuk membangun lingkungan kerja pintar yang memberikan pengalaman kerja yang intuitif, setara, dinamis, dan aman bagi karyawan.

Kapur menjabarkan gaya kerja hibrid membutuhkan pembaruan upaya untuk meningkatkan pengalaman, konektivitas, dan kelayakan kerja karyawan di seluruh dunia. “Gaya kerja hibrid setelah pandemi membutuhkan karyawan untuk memperbarui upaya mereka dalam memahami konsep pengalaman kerja, konektivitas, dan kelayakan bekerja karyawan, baik ketika mereka berada di rumah, kantor atau tempat lain di antara keduanya,” ucap Kapur seperti dilansir SWA Online, Jumat (15/7/2022).

Lingkungan kerja hibrid yang menginspirasi karyawan untuk memberikan hasil kerja terbaik  dibangun melalui koneksi bermakna dan kolaborasi yang efektif. Penting juga bagi perusahaan untuk membekali karyawan mereka dengan perangkat terbaik untuk berkolaborasi lintas bahasa dan perbedaan lokasi serta menggunakan platform atau teknologi yang memadai. “Teknologi yang memadai akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih produktif bagi para pekerja yang senantiasa berpindah-pindah, sembari menjaga tim untuk tetap terhubung dan dapat berkolaborasi,” imbuh Kapur.

Zoom memiliki rangkaian solusi dan fitur yang memungkinkan karyawan bisa menunaikan pekerjaan. Ketika karyawan sedang dalam perjalanan ke kantor, mereka dapat menggunakan Zoom Room’s Workspace Reservation untuk membuat reservasi di hot desk. Ini konsep kerja yang tersedia dapat digunakan siapa pun pada saat dibutuhkan, namun tidak dikhususkan untuk karyawan tertentu. Ketika mereka sudah sampai di kantor, karyawan dapat melakukan check-in ke meja kerja mereka menggunakan Zoom’s scheduling display dan melanjutkan rapat tanpa hambatan.

Untuk meningkatkan kolaborasi pada rapat hybrid, terdapat Smart Gallery yang menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk menciptakan tampilan video sendiri pada tiap individu yang berada di dalam ruangan, sehingga partisipan jarak jauh dapat melihat partisipan lainnya secara jelas dalam tampilan tile atau kotak-kotak rapi.

Di Asia Pasifik, berbagai perusahaan telah membuka kembali kantor dan banyak perusahaan meminta karyawan mereka untuk kembali masuk kantor. Perusahaan ingin dapat memantau karyawan seperti sedia kala, sebelum masa pandemi. Di era baru yang adaptif ini gaya kerja hibrid akan tetap digunakan. Sebab, pegawai menyukai fleksibilitas dan gaya kerja hibrid yang bermanfaat memberikan kenyamanan, efisien dan menghemat waktu serta lebih produktif.

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan