tribun-nasional.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat hasil penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012 yang diterbitkan dua tranches yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4 mencapai Rp22,18 triliun dengan 62.375 investor ritel.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu mengungkapkan capaian tersebut terdiri atas seri SBR012-T2 sebesar Rp16,73 triliun dan seri SBR012-T4 sebesar Rp5,45 triliun. Dana hasil penjualan akan dipergunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN 2023.
Animo masyarakat untuk membeli SBR012-T2 dan SBR012-T4 sangat tinggi, terbukti dengan pembelian yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 2,2 kali dari target awal sebesar Rp10 triliun.
Dari sebanyak 62.375 investor pada kedua seri SBR (investor yang berinvestasi di kedua seri SBR akan dihitung satu investor) yaitu 48.618 investor yang berinvestasi SBR012-T2, dimana 20.400 (42 persen dari jumlah total investor) merupakan investor baru dan 19.785 investor yang berinvestasi SBR012-T4, dimana 7.395 (37,4 persen dari jumlah total investor) merupakan investor baru.
Pada penerbitan kali ini, terdapat 4.625 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta, dengan rincian 2.643 investor pada SBR012-T2 dan 1.982 investor pada SBR012-T4. Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel online.
Dari segi profesi investor, pelajar atau mahasiswa menduduki peringkat tiga besar investor SBR012-T2 dan SBR012-T4, yang mencerminkan terus meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi. Sementara ibu rumah tangga menduduki peringkat empat besar.
Kendati demikian, jumlah investor SBR012-T2 maupun SBR012 didominasi oleh pegawai swasta yaitu masing-masing sebesar 35,9 persen dan 37,7 persen, meski secara nominal wiraswasta masih mendominasi pemesanan sebesar 41,9 persen dan 39,8 persen.
Berdasarkan generasi, pada SBR012-T2 dan SBR012-T4 generasi milenial mendominasi dengan porsi masing-masing sebesar 48 persen dan 59,8 persen, tetapi secara nominal masih didominasi oleh generasi X sebesar 37,5 persen dan 39,8 persen.
Jika dilihat berdasarkan gender, jumlah investor SBR012-T2 dan SBR012-T4 didominasi investor perempuan masing-masing sebesar 58,9 persen dan 52,9 persen.
Pada penerbitan SBR012-T2 dan SBR012-T4 kali ini mitra distribusi bank masih mendominasi penjualan, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, baik nominal penjualan maupun jumlah investor, capaian mitra distribusi perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) lebih tinggi dari perusahaan sekuritas.