Jakarta – Kiki Verico, Tenaga Ahli Kementerian Keuangan untuk Perdagangan Internasional dan Industri mengungkapkan bahwa Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia mencatatkan yang tertinggi dalam pandemi COVID-19 dengan angka 54,8 pada semester I-2023. “Kita dapat melihat ekspansi yang berarti dari sisi penawaran dari indeks PMI, terutama pada triwulan terakhir tahun 2022 sehingga pada semester terakhir kita melihat ekspansi PMI mencapai 54,8 dan ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi (COVID-19),” ujar Kiki dalam diskusi virtual Asian Development Outlook (ADO) September 2023 di Jakarta, Rabu.
Selain itu, Consumer Confidence Index (CCI) juga mencatatkan angka positif di level 127.1 pada semester I-2023. Kiki menilai indeks tersebut menunjukkan potensi perekonomian Indonesia yang mampu bertumbuh lagi. Sementara itu, Country Director for Indonesia Asian Development Bank (ADB) Jiro Tominaga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen pada tahun 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan bahwa indeks PMI manufaktur Indonesia masih mencatatkan ekspansi pada level 53,9 poin per Agustus 2023. Indeks PMI Manufaktur Indonesia meningkat dibandingkan Juni 2023 yang tercatat pada level 52,5 poin. Di Asia, India mencatatkan PMI Manufaktur tertinggi di level 58,6, sementara Malaysia 47,8, Vietnam 50,5 poin. Namun di benua Eropa, AS dan Jepang masih tertahan di zona kontraksi. PMI manufaktur Eropa tercatat pada level 43,5, Tiongkok di level 51,0, AS di level 47,9, serta Jepang masih tertahan di level 49,6. 66,70 persen negara terutama Eropa dan AS, Jepang, termasuk Korsel, dan beberapa negara ASEAN, Thailand, Philipine, Malaysia, Singapura masih di dalam zona yang kontraktif.