tribun-nasional.com – Bagi > > > > > lebih dari setengah wilayah Desa > > > > bertajuk ” > , Karang Taruna, dan pihak lainnya.
Harapannya, Desa > terus mencoba menjadikan desa ini sebagai sentra produksi kedelai di Kabupaten Kuningan, terutama di Jawa Barat.
Upaya pengembangan kacang kedelai di lahan bekas galian pasir itu terus berjalan, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Pemerintah Provinsi Jabar, dan Kementerian Pertanian.
Semua tingkatan pemerintahan tersebut bergerak bersama dengan menyalurkan berbagai bantuan seperti benih, pupuk, dan peralatan pertanian, termasuk menggelar pelatihan dan bimbingan, bahkan pemerintah desa pun mengalokasikan Dana Desa untuk program tersebut.
Hasil dari menanam kedelai di daerah itu membuahkan hasil.Pada panen pertama menghasilkan 24 ton dari luas tanam sekitar 50 hektare dengan melibatkan 35 orang, selanjutnya pada panen kedua naik menjadi 35 ton kedelai dari luas lahan 75 hektare dengan melibatkan 50 orang.
Panen ketiga hasilnya kembali naik menjadi 50 ton dari lahan 100 hektare dengan melibatkan 125 orang. Pada panen keempat tahun 2021 sebanyak 150 ton dari luas tanam 200 hektare dengan petani yang terlibat 225 orang.
Pada tahun 2021 akhir itu sudah 225 orang terlibat. Artinya, masyarakat Desa > > .
Sentra Kedelai
Semangat masyarakat Desa > > > > > > >
>Upaya mengembangkan tanaman kedelai di Kuningan karena kebutuhan pasar cukup tinggi, terutama untuk kebutuhan bahan baku > > > >Dengan berbagai upaya, pemerintah daerah mendapat dukungan dari masyarakat, khususnya petani untuk menanam kedelai serta kerja keras dari para penyuluh.
“Ini yang menjadi tantangan kami ke depan agar lebih maksimal lagi dalam memperluas areal tanaman kedelai lokal untuk menutup kebutuhan konsumsi daerah,” katanya.
Ketua Harian DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( > > > > > > >Selain itu, kalangan dunia usaha, organisasi petani, maupun penyuluh sebagai petugas lapangan juga terus bergerak mengembangkan kedelai lokal sehingga ke depan bisa memenuhi kebutuhan pasar yang akhirnya bisa mengurangi ketergantungan kedelai impor.
“Kuningan menjadi miniatur daerah swasembada kedelai untuk mengurangi ketergantungan impor,” katanya.
Dukungan Pusat
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian >menegaskan komitmen untuk terusmengembangkan kedelai di seluruh daerah agar bisa swasembada, salah satunya mendorong Jabar agar terus meningkatkan produktivitas kedelai.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat hingga pemda tidak lain untuk mengurangi ketergantungan kedelai impor.
“Ini sudah menjadi kebijakan Bapak Presiden dan Bapak Menteri. Tingkatkan produksi kedelai daerah untuk mengurangi kedelai impor,” kata >Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian > > >Permintaan pasar yang cukup banyak itu merupakan peluang bagus, terlebih saat ini pemerintah juga telah menjamin kebijakan harga yang lebih menarik. Harga jual kedelai din tingkat petani yaitu Rp9 ribu sampai Rp10 ribu per kg agar mereka tetap semangat menanam kedelai.
Adapun manajemen pascapanen, petani diminta menjaga kebersihan. Kedelai harus sudah rapi di karung, setelah itu baru dilepas ke pasar atau > > impor untuk memenuhi kebutuhan domestik. > > > > > >