tribun-nasional.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong peternak kambing dan domba di Yogyakarta terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan daging nasional.
“Siapa yang nggak butuh kambing, siapa yang nggak butuh domba, semua orang butuh. Jadi ini sangat bagus. Saya kira apa yang dilakukan di sini adalah pertanda baik bagi kita dan saya komit dengan Pak Bupati Kulon Progo untuk mengembangkan tidak hanya di Kulon Progo, kita berharap ini bisa diduplikasi Kementan di seluruh daerah,” kata Mentan seperti dikutip dalam keterangannya saat menghadiri Ekspos Close Loop Peternakan Kambing Domba di Rajendra Farm Yogyakarta, Selasa.
Menurut Mentan, kebutuhan daging kambing dan domba sangatbesar terutama sebagai penambah protein selain daging sapi sehingga, peningkatan produksi perlu dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan yang mungkin melanda Indonesia.
Sejauh ini pemerintah telah menargetkan produksi penyediaan protein hewani sebesar 4,65 juta ton yang berasal dari berbagai hewan ternak seperti kerbau, kambing, domba, ayam, itik, dan babi.
“Yang saya juga sangat senang dalam memelihara hewan itu kita bisa buat pakan sendiri. Jadi saya tidak mau sia-sia datang ke sini, minimal kita bisa buat pakan dan menyiapkan semuanya,” katanya.
Kementan mencatat, populasi kambing saat ini mencapai 19,3 juta ekor dan domba 18 juta ekor. Secara rinci, produksi daging kambing secara keseluruhan mencapai 61,7 juta ton dan domba 55,8 juta ton sehingga produksi daging kambing dan domba terhadap daging secara keseluruhan berkontribusi 2,4 persen.
Meskipun kontribusi daging kambing dan domba relatif kecil, namun Mentan Syahrul menegaskan bahwa peran strategisnya cukup menentukan karenakambing dan domba berperan sebagai salah satu komoditas ekspor yang penting bagi pembangunan peternakan. Ekspor kambing dan domba hidup dan hasil-hasilnya pada 2020tercatat sebesar Rp10,2 miliar.
Pj. Bupati Kulonprogo, Tri Saktiana mengatakan, selama ini, wilayahnya memang penghasil daging berkualitas tinggi karena sudah terintegrasi dengan gaya hidup masyarakat setempat.
Produk kambing dan domba wilayahnya sudah masuk ke berbagai industri dan pengiriman ke luar Yogyakarta. Selama itu, para peternak berhasil meningkatkan kesejahteraanmelalui penjualan daging lokal.
“Komoditas kambing dan domba ini menggabungkan pertanian, peternakan, dan industri. Terus terang perkembangannyaluar biasa,” katanya.