tribun-nasional.com – CEO Meta Mark Zuckerberg bisa berada di ambang dorongan besar untuk visinya tentang metaverse. Terbaru dilaporkan bahwa raksasa China, Tencent telah meluncurkan diskusi dengan Meta untuk menjual headset VR Quest 2 di China.
Jika kesepakatan itu tercapai, ini akan memberi Meta akses ke pasar baru yang sangat besar yang bahkan lebih selaras dengan dunia online daripada AS.
Melansir Fortune di Jakarta, Kamis (24/2/23) diskusi tersebut dilaporkan masih dalam tahap awal dan diperumit oleh fakta bahwa Facebook telah dilarang di China sejak 2009.
Perusahaan tidak hanya perlu melewati rintangan itu, tetapi juga menentukan bagaimana data akan ditangani dan kemungkinan besar melewati setiap pengawasan AS. Meta sudah menjadi perhatian regulator pemerintah, dan kesepakatan dengan China dapat menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Yang juga tidak pasti adalah audiens yang akan ditargetkan oleh Meta. Horizon Worlds belum melihat kesuksesan besar di AS, dan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memperluas pemirsa hingga remaja berusia 13 tahun di AS. China sering kali melindungi pengguna yang lebih muda dari aktivitas online tertentu.
Divisi VR dan metaverse dari Meta telah menguras keuangan perusahaan secara signifikan. Divisi Reality Labs, yang menaungi keduanya, bertanggung jawab atas kerugian USD13,7 miliar (Rp208 triliun) tahun lalu. Dan pembicaraan datang karena Meta dapat mempersiapkan putaran besar PHK lainnya, setelah memangkas 11.000 pekerjaan pada bulan November.
Quest 2 mendapat pujian dari para kritikus, tetapi penjualan telah melambat di Amerika Utara, karena ekspektasi headset realitas campuran Apple tahun ini terus meningkat dan banyak yang mengharapkan Meta untuk merilis Meta Quest 3.
Itu berarti membuka pasar China dapat memberikan peningkatan penjualan yang besar pada headset VR dan dapat menjadi keuntungan bagi pembuat game, mengingat dedikasi China pada video game.