Pemenuhan Kebutuhan Listrik Sekaligus Kurangi Emisi Karbon Jadi Tantangan RI

Merdeka.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia tengah dihadapkan pada tantangan dalam transisi energi hijau. Salah satunya pemenuhan kebutuhan listrik sekaligus mengurangi emisi karbon.

Dia menjelaskan, saat ini, konsumsi listrik terus meningkat. Sayangnya, produksi listrik dalam negeri masih bertumpu pada energi penghasil emisi karbon (CO2).

“Bagaimana Indonesia bisa memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat sekaligus mengurangi CO2 itulah tantangannya,” kata dia dalam Sustainable Finance: Instruments and Management in Achieving Sustainable Development of Indonesia, di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7).

Dia menjelaskan, pendapatan per kapita Indonesia saat ini mencapai USD4.530 dan akan terus meningkat sekitar 5 persen tiap tahun ke depannya. Artinya, setiap penduduk nantinya akan mengalami peningkatan konsumsi listrik.

“Orang yang dulunya hanya memiliki satu rumah kecil tanpa AC sekarang memiliki AC orang yang tidak memiliki kulkas sekarang memiliki kulkas,” terangnya.

Meski begitu, pemerintah terus berupaya untuk menekan tingkat emisi karbon yang dihasilkan. Utamanya dari sektor pembangkit listrik yang cukup besar menggunakan energi fosil. Untuk itu, dia mempertanyakan PT PLN (Persero) apakah mampu menjawab tantangan ini.

“Pertanyaan bagi PLN, sebagai perusahaan monopoli milik negara, bagaimana Anda akan membawa lebih banyak listrik dengan lebih sedikit CO2?,” katanya.

Untuk itu, guna mencari jalan keluarnya, dia menyebut hal ini akan dibahas dalam forum G20. Termasuk didalamnya keperluan jumlah biaya untuk menurunkan emisi karbon.

“Itulah yang sedang kita diskusikan dengan sangat serius, baik di UNFCCC maupun di forum seperti G20. Jadi berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk terus meningkatkan produksi listrik? sekaligus mengurangi emisi co2 sebesar 314 juta ton atau 446 juta ton co2 dari listrik?,” tuturnya.

Diketahui, mengacu Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon ke posisi 29 persen dengan upaya sendiri. Serta meningkat hingga 40 persen dengan bantuan internasional.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

Baca juga:
Siap-Siap Udara Bumi Makin Berpolusi, ini Biang Keroknya
Pemprov DKI Padamkan Lampu Sambut Earth Hour, Segini Jumlah Karbon yang Berkurang
Pemadaman Satu Jam di DKI, Walhi: Tak Efektif Kurangi Jejak Karbon
Earth Hour 2022, Anies Ajak Warga Jakarta Matikan Lampu selama 1 Jam
Sukseskan Transisi Energi, PLN Usung Konsep Kekuatan Rakyat
Intip Upaya Negara di Dunia Bertransisi Gunakan Kendaraan Elektrik


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan