tribun-nasional.com – KARAWANG – Pemerintah akan menaikkan harga mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) sebanyak 5% untuk menyesuaikan peningkatan biaya produksi dan logistik. Dengan adanya rencana tersebut, harga patokan LCGC akan naik Rp 6,7 juta menjadi Rp 141,7 juta.
“Bahasa saya adalah penyesuaian harga LCGC. Saya umumkan di sini untuk kisaran penyesuaian harga LCGC adalah 5%. Saya bicara di Toyota, sebab data menunjukkan bahwa 40% populasi dari program LCGC Indonesia dari Toyota,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara pelepasan ekspor perdana mobil listrik Toyota di Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/02/2023).
Menperin menjelaskan, langkah tersebut diambil setelah mendapat banyak masukan dari industri otomotif nasional. Pihaknya memahami bahwa biaya produksi mengalami kenaikan, terutama dari bahan baku. Biaya logistik juga meningkat, sehingga harus ada penyesuaian terhadap harga jual produk.
Di sisi lain, menurut Menperin, dengan menyesuaikan harga LCGC bisa saja semakin banyak industri otomotif melakukan inovasi dalam membuat kendaraan yang ramah lingkungan. “Penyesuaian harga ini harus dihitung betul. Yang pasti, yang menjadi komponen perhitungan adalah daya beli masyarakat, karena industri tidak mau rugi. Jangan sampai justru menjadi bumerang,” ucap Agus.
Adapun program LCGC pertama kali diluncurkan pemerintah pada 2013. Ketentuan LCGC ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Roda Empat Emisi Karbon Rendah.
Regulasi tersebut mengatur harga jual tertinggi mobil yang termasuk dalam kategori LCGC adalah Rp 135 juta. Namun dengan penyesuaian yang akan dilakukan pemerintah, batas harga tersebut akan naik menjadi Rp 141,7 juta.
Pada acara yang sama, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, perihal rencana kenaikan harga LCGC sepenuhnya berada di wilayah pemerintah. Dia menyambut baik kabar penyesuaian harga LCGC ini. Apalagi, mengingat harga material dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan, sehingga biaya produksi pun bertambah. “Kita tunggu dari pemerintah. Itu kan baru usulan Menperin saja,” ucap dia.
Menurut Bob, pemerintah berusaha untuk lebih realistis agar segmen LCGC ini tetap bisa terjaga. Selain itu, produsen juga bisa terus memproduksi produk tersebut, dan konsumen bisa menikmati. “Jadi ini agar produk otomotif juga bisa dinikmati di segmen bawah. Jangan cuma di atas,” ucap dia.