tribun-nasional.com – Pengalaman bekerja di salah satu pulau terdepan Indonesia tentu jauh berbeda jika dibandingkan dengan keseharian para pekerja di kota besar. Ada berbagai macam tantangan, termasuk sulitnya sinyal dan terbatasnya akses transportasi yang dirasakan masyarakat di Pulau Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Meski terbilang pulau kecil, Selaru telah memiliki layanan perbankan yang cukup memadai berkat hadirnya Teras BRI Selaru. Kantor kecil yang berada dekat dengan pelabuhan di Desa Adaut ini merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Unit BRI Lelemuku serta Kantor Cabang BRI Saumlaki.
Staf Marketing dan Analis Mikro (Mantri) BRI, Yahya mengungkapkan keterbatasan lain yang harus dihadapinya sebagai garda depan layanan perbankan di pulau yang berbatasan dengan Australia ini.
Pria asal Makassar ini menyebut terbatasnya akses jalan di Selaru membuat pekerjaannya cukup terhambat. Apalagi setiap hari ia harus menghampiri nasabah di Pulau Selaru yang memiliki total 7 desa, dari Adaut hingga Eliasa.
Di pulau ini, jalan dengan aspal rata hanya bisa ditemui di Desa Adaut dan Desa Kandar saja. Sementara sisanya masih berupa jalan tanah berbatu yang cukup terjal untuk dilalui. Bahkan beberapa jalan belum bisa dilewati dengan mobil karena aksesnya yang terbatas.
Yahya menceritakan suatu hari ia pernah pergi ke desa terujung dari Pulau Selaru, yakni Desa Eliasa menggunakan motornya. Nahas, di siang bolong dalam perjalanan pulang rantai motornya terputus di jalan antar desa tanpa penduduk.
“Tidak ada rumah-rumah, antar desa itu masih hutan. Jadi kalau ada kendala semacam itu mau tidak mau terpaksa (motor) didorong. Siang-siang waktu itu, di bulan puasa lagi,” kenangnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, akses ke pesisir Tnyafar tempat tinggal para petani rumput laut pun menurutnya cukup menantang. Sebelum ada jalan tanah berbatu yang baru dibuka beberapa waktu lalu, dirinya harus menyebrang pulau untuk mengunjungi nasabah di Tnyafar.
“Dulu saat belum ada jalan sulit sekali kalau mau ke sana harus lewat laut. Cuaca kalau kurang bagus juga kita tidak bisa sampai ke sana. Mau kunjungi nasabah susah. Sekarang kan walaupun jalannya kurang bagus kita bisa sampai ke sana,” tutur Yahya.
Kendati demikian, Yahya menyadari banyaknya potensi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat Pulau Selaru. Misalnya, budidaya rumput laut, tenun ikat, hingga hasil ikan tangkap yang melimpah. Untuk itu, pihaknya berupaya untuk tetap berkontribusi pada masyarakat melalui berbagai produk BRI.
“Ada beberapa produk yang ditawarkan, seperti pinjaman ada KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan juga Kupedes. Di lain sisi kita juga sediakan ada beberapa agen BRILink di masyarakat desa-desa tertentu yang sulit untuk dijangkau. Jadi setiap masyarakat yang ingin menabung bisa ke Agen BRILink yang sudah disediakan,” terangnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com !