Saat Mahasiswa Luar Negeri Ikut Lomba Agustusan di Malang

Merdeka.com – Sejumlah mahasiswa internasional yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti berbagai perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77. Mereka tampak antusias dan gembira.

Salah satunya mahasiswa asal Mesir, Lemish Ahmad Esmod. “Saya banyak ikut game, tapi gagal semua,” ungkap Lemish tersenyum lepas saat ditemui di Kampus UMM, Rabu (17/8).

Lemish mengikuti perlombaan balap bakiak atau terompah secara kelompok. Ia bersama empat orang mahasiswa internasional lainnya harus bekerja sama melangkahkan kaki di atas sebuah bakiak panjang dengan jarak tertentu.

Kendati sempat terjatuh karena tidak bersamaan saat melangkah, Lemish merasakan suasana penuh keceriaan dan sorak sorai. Ia bersama kelompoknya bekerja keras berhasil menempuh rute hingga garis finish.

“Suasana di sini bagus dan semua orang bahagia,” ungkapnya dengan bahasa Indonesia yang mulai lancar.

Lemish juga mengikuti lomba estafet bola tenis di atas kepala dengan menggunakan gelas air mineral. Bola dalam gelas di atas kepalanya harus dituangkan ke gelas timnya yang juga di atas kepala. Mereka bertugas membawa bola dengan cara tersebut secara bergantian hingga di garis finish.

Lemish yang tengah menempuh Strata 2, mengaku tidak kesulitan dengan setiap permainan yang diikuti. Tetapi memang kalah cepat dengan kelompok lain, selain karena baru pertama kali mencoba permainan tersebut.

“Karena itu pertama kali bermain, karena itu sulit bagi saya,” tegasnya.

mahasiswa internasional ikut lomba agustusan di umm malang

©2022 Merdeka.com/darmadi sasongko

Pengakuan serupa juga disampaikan Abdul Madjid Idris Muhammad, mahasiswa asal Sudan. Ia mengaku tertarik dengan setiap perlombaan yang digelar oleh panitia, walaupun baginya sebagai permainan baru.

“Itu tidak sulit, kalau Anda tidak mencoba dulu, maka itu akan sulit. Itu sulit kalau tidak mencoba,” ungkapnya.

Mahasiswa S-2 jurusan Psikologi itu mengaku sudah mengikuti serangkaian perlombaan dari beberapa hari lalu. Ia mengikuti balap terompah, lantaran tertarik ingin mencoba, selain dianggap sebagai baru dikenalnya.

Bahkan beberapa temam Madjid, tampak belajar bermain egrang. Mereka jatuh dan berdiri berulang-ulang ingin lancar dan ikut lomba permainan tradisional tersebut.

Sementara itu mahasiswa asal Iran, Farzaneh Sadeghi Moghaddam merasa senang dapat hadir dalam upacara bendera di UMM. Ini menjadi pengalaman pertamanya mengikuti upacara kemerdekaan Indonesia.

“Salah satu yang paling menarik adalah keberagaman baju adat yang dikenakan peserta upacara. Saya menyukainya. Kalau saya boleh bilang, budaya menjadi daya tarik yang luar biasa dari Republik Indonesia,” katanya.

Farzaneh menambahkan kecintaan masyarakat akan budayanya tidak hanya terlihat dari baju adat. Tapi juga tari, kebiasaan dan juga bahasa lokal yang digunakan dalam komunikasi. Bahkan di Indonesia bahasa daerah diajarkan di sekolah-sekolah formal.

“Semoga Indonesia lebih maju dan tetap menjaga budayanya yang kaya,” ungkap mahasiswa magister UMM itu.

UMM menggelar serangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, termasuk aneka perlombaan. Sekitar 25 orang mahasiswa dari berbagai negara turut ambil bagian dalam aneka perlombaan yang digelar di Helipad Kampus UMM.

[bal]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan