Merdeka.com – Menurut Hasil Survei LSI Denny JA Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjadi tokoh tertinggi yang masuk jajaran divisi utama calon presiden (capres) 2024. Meski elektabilitas rendah, PDIP sudah memiliki tiket untuk mengusung capres tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
Diketahui, PDIP memiliki presentase sebesar 22,26 persen di DPR, melebihi batas 20 persen ketentuan bagi partai untuk memilih capres yang diusungnya.
“Pertama ada Puan Maharani, meskipun elektabilitasnya tidak tinggi tapi Puan ini memiliki tiket tersendiri untuk masuk ke pertarungan capres dan cawapres. Karena PDIP memiliki presentase lebih dari 20 persen di DPR,” kata Direktur CPA LSI Denny JA, Ade Mulyana, dalam konferensi pers, di Jakarta Rabu (6/7).
Selain Puan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menduduki posisi kedua. Sebab, Airlangga dapat diusung melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibangun Partai Golkar dengan PAN dan PPP.
“Begitu juga dengan Airlangga Hartarto sebagai pemilik saham terbesar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sehingga ia masuk divisi utama,” ucapnya.
Ia menjelaskan, meski kedua tokoh tersebut memiliki elektabilitas rendah di survei LSI Denny JA dan dibeberapa lembaga survei, tapi jika tidak memiliki partai yang memenuhi syarat, maka tokoh tersebut tetap tidak bisa diusung menjadi capres.
Berbeda dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ketiga tokoh tersebut juga masuk kedalam jajaran divisi utama capres 2024 menurut hasil survei LSI Denny JA.
Namun, faktor yang mendukung karena ketiga tokoh tersebut memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan tokoh lainnya.
“Prabowo dengan elektabilitas yang sampai saat ini masih tertinggi di survei kami. Tapi kalau secara partai Gerindra harus berkoalisi minimal satu partai untuk bisa maju menjadi capres,” papar Ade.
“Kemudian, elektabilitas tertinggi kedua di survei kami ada Ganjar Pranowo, tapi karena beliau kader PDIP, tapi belum tentu PDIP mengusung Ganjar. Meski demikian ada partai-partai lain yang secara penuh bisa mengusung Ganjar. Lalu ada Anies Baswedan yang memiliki permasalahan tak jauh berbeda dengan Ganjar,” sambungnya.
Diketahui, survei Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital yang dilakukan oleh LSI Denny JA, metodologi yang digunakan adalah multi-stage random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang.
Teknik pengumpulan data dilengkapi wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan riset kualitatif hingga 5 Juli 2022.
Survei yang dilakukan sejak 24 Mei-7 Juni 2022 ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen.
[rhm]
Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.