tribun-nasional.com – Pemerintah tengah menjajaki rencana investasi terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya dengan perusahaan kimia asal Jerman Badische Anilin und Soda Fabrik (BASF) .
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pemerintah tinggal menunggu investor mana yang serius berinvestasi di sektor kendaraan listrik di RI. Sebab, dia yakin potensi bisnis kendaraan listrik di RI akan terus tumbuh ke depannya.
“Salah satu diskusinya kan ada BASF. Kita lihat aja, mana yang serius karena yang namanya EV baterai sendiri kan sekarang kebutuhan semakin meningkat. Lihat saja, kita bisa buktikan kalau mau beli mobil listrik di indonesia antrenya tahunan sekarang, bingung kita,” ujarnya di sela acara Economic Outlook 2023 CNBC Indonesia di di St. Regis Hotel Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Kendati demikian, pemerintah juga membuka peluang investasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia untuk negara manapun. Tidak terbatas hanya di negara Asia Timur saja seperti China dan Korea Selatan.
Untuk itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terus melobi investor asing khususnya yang berasal dari Eropa.
“Kita jangan terkurung pemikiran bahwa pembangunan EV baterai ini hanya China dan Korea, negara-negara Eropa juga ke sini seperti Jerman, Inggris bahkan Ford . Jadi kita bukan negara yang istilahnya terjebak di geopolitik yang enggak penting,” kata Erick Thohir.
Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan hingga November 2022 total investasi kendaraan listrik di dalam negeri sudah mencapai Rp 1,92 triliun.
Jumlah terkait merupakan akumulasi dari beberapa sektor transportasi, yaitu 4 perusahaan bus listrik, 3 perusahaan mobil listrik, dan 35 perusahaan roda dua dan tiga listrik.
Lebih rinci, pada kendaraan bus listrik investasi yang ditangkap pemerintah sebanyak Rp 360 miliar dengan total kapasitas produksi per-tahun mencapai 2.400 unit.
Selanjutnya, investasi mobil listrik yang dilakukan oleh tiga pabrikan otomotif di dalam negeri, dengan kapasitas terpasang seluruhnya mencapai 14.000 unit per tahun, mencapai Rp 1,062 triliun.
Sementara untuk sepeda motor listrik dan roda tiga listrik, total investasinya mencapai Rp 506 miliar dari 35 perusahaan yang sudah memiliki fasilitas perakitan.
Pada fasilitas dimaksud, dinyatakan bahwa kapasitas terpasang di pabrik total mencapai 1,04 juta unit per tahun.
Berdasarkan data registrasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), sejak 2015 hingga September 2022, tercatat jumlah sepeda motor listrik sebanyak 21.668 unit, mobil listrik sekitar 3.317 unit, kendaraan komersial 57 unit, dan roda tiga sejumlah 51 unit.
Namun jumlah itu, yakni 25.316 unit, masih jauh dari target pemerintah pada tahun 2025. Di mana, Indonesia harus mampu memproduksi 400.000 mobil listrik dan 1,75 unit motor listrik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.