tribun-nasional.com – JAKARTA, Jalan tol Semarang-Demak seksi II ruas Sayung-Demak akan diberlakukan tarif umum mulai besok, Senin (27/2/2023). Tol ini dimiliki anak usaha PTPP, yakni PT PP Semarang-Demak (PPSD).
“Tol Semarang-Demak Seksi II ruas Sayung-Demak ini memiliki tarif tol awal untuk kendaraan Golongan I sebesar Rp1.195 per kilometer atau sebesar Rp19.000 dan akan berlaku mulai besok, 27 Februari 2023,” kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangannya, Minggu (26/2/2023).
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 memiliki lintasan sepanjang 16,01 kilometer (km) dimulai dari Sayung KM 449 sampai dengan KM 465. Jalan tol ini memiliki nilai investasi Rp5,9 triliun.
Adapun skema pengembalian tol ini berupa tarif serta masa konsesi selama 50 tahun. Investasi jalan tol ini sangat menjanjikan, di mana memiliki nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,56 persen. Nilai IRR tersebut sangat dipengaruhi angka proyeksi Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) sebesar 16.934 kendaraan per hari pada 2023.
Jalan Tol Semarang–Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi dan dicanangkan oleh Pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah transportasi yang ada di daerah tersebut, seperti sering terendamnya Jalan Nasional Pantura (Kaligawe–Sayung) akibat banjir rob, adanya kemacetan lalu lintas di Jalan Nasional Pantura terutama Kaligawe dan Terboyo, serta kerugian
ekonomi akibat terganggunya kegiatan logistik pada Kawasan Industri.
Jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari Semarang ke Demak menjadi sekitar 20 menit dari sebelumnya 45 menit hingga 1,5 jam. Dengan adanya pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut diharapkan dapat meminimalisir banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Semarang dan Demak.
Selain itu, kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi pengembangan wilayah di sepanjang koridor rencana serta meningkatkan konektivitas di kawasan industri sekitar.
Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung–Demak ini menerapkan berbagai inovasi dan teknologi konstruksi terdepan di dalam pelaksanaan konstruksinya. Adapun beberapa inovasi dan teknologi baru yang digunakan, antara lain pengecoran rigid pavement dengan slipform paver, penggunaan bambu untuk timbunan trial embankment, PVD dengan kedalaman 42 meter yang merupakan pertama di Indonesia dalam trial embankment.
Novel menuturkan, esbagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi, PTPP turut berperan serta dan aktif dalam penyertaan bisnis investasi di bidang penyediaan infrastruktur jalan tol, salah satunya yaitu Jalan Tol Semarang Demak yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.
Hal tersebut merupakan dukungan langsung dan kontribusi PTPP kepada negeri untuk turut meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui transportasi darat. Bisnis investasi Jalan Tol Trans Jawa ini diprediksi masih cukup menarik dan menjanjikan bagi perusahaan.
“Selain itu, kehadiran jalan tol ini juga memberikan kontribusi dan dampak langsung dalam mengatasi permasalahan banjir rob yang dialami oleh masyarakat Semarang-Demak dan sekitarnya,” ujar Novel.
Editor : Jujuk Ernawati
Follow Berita iNews di Google News