tribun-nasional.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengharapkan pangsa pasar ekspor ikan hias Indonesia secara global tumbuh sebesar 10-20 persen per tahun dari saat ini 8,65 persen.
“Saat ini, permintaan ikan hias dunia terus meningkat. Pada periode 2017-2021, rata-rata tumbuh 4,35 persen per tahun,” ucapnya dalam sambutan pembukaan Kalikan Expo 2022 di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data The Observatory of Economic Complexity tahun 2022, diprediksi pangsa pasar ikan hias pada tahun 2028 mencapai 8,6 miliar dolar AS atau meningkat 8 persen dibandingkan tahun 2021.
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ikan hias di Indonesia diminta memanfaatkan momentum kenaikan nilai pangsa pasar ikan hias dunia, sehingga skala bisnis mereka semakin bertambah dan menciptakan lapangan kerja dengan bergabung ke dalam rantai pasok global pasar ikan hias.
Dalam kesempatan tersebut, Teten mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang membuat platform marketplace untuk mempertemukan ekosistem usaha ikan hias air tawar dari hulu hingga hilir secara digital, dan membuka peluang pengiriman internasional.
“Kalikan Expo 2022 telah memperkuat ekosistem UMKM ikan hias air tawar melalui platform digital. Dengan memperkuat pemasaran produk melalui digitalisasi, ekonomi Indonesia dapat terus bertumbuh pesat,” ungkap dia.
Kementerian Koperasi dan UKM disebut terus mendorong keberlangsungan dan penguatan UMKM melalui kemudahan akses pembiayaan, kemitraan dengan usaha besar seperti dengan BUMN, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi.
“Misalnya, dalam kaitannya untuk memperkuat logistik pengiriman ikan hias kita dapat optimalkan fulfillment center atau pun Smeco Hub Timur di SMESCO, swasta, atau dengan Garuda. Pemerintah telah menyiapkan insentif bagi swasta yang mau menyiapkan kemitraan yang baik kepada UMKM,” ujar Menkop.
Pihaknya juga terus memperluas konsolidasi usaha mikro atau perorangan ke dalam koperasi nelayan, petani, maupun peternak. Pengembangan layanan UKM terkurasi melalui bermanfaat pula untuk memudahkan UKM go global dan terhubung ke dalam ekosistem pembiayaan, pelatihan, logistik, dan kemitraan.
“Kita dapat mencontoh Singapura sebagai negara eksportir kedua ikan hias air tawar di dunia. Pelaku UMKM ikan hias air tawar Singapura bekerja sama dengan peneliti dari universitas dan organisasi petani internasional untuk budidaya diversifikasi ikan, teknologi tangki dan fertilisasi di lahan terbatas, pasar ekspor, dan peneliti serta pengembangan,” ungkap dia.