Tiga Permukiman di Tangsel Terendam Banjir, Kak Seto Ikut Diungsikan

Merdeka.com – Tiga kawasan permukiman di Tangerang Selatan tercatat masih terendam banjir akibat luapan air sungai dan rendahnya daya tampung drainase permukiman. Tiga wilayah tersebut tergenang mulai Sabtu (16/7) pagi.

“Dari tiga lokasi di perumahan Cirendeu Permai, Villa Pamulang dan Buaran, seluruhnya baru terendam air tadi pagi. Ada yang masuk subuh jam 04.30 WIB sampai pukul 08.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Tangsel, Uci Sanusi, Sabtu (16/7).

Dia menyebutkan, tiga titik lokasi yang masih terendam itu berada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Pamulang dan Serpong. Dengan keseluruhan jumlah Kepala Keluarga (KK) terdampak sebanyak 198 KK dan 30 orang diungsikan.

“Untuk di Ciptim itu perumahan Cirendeu Permai, pada RW 012. Dengan ketinggian air mencapai 70 cm,” terangnya.

Menurut Uci, untuk banjir di Perumahan Cirendeu Permai, penyebabnya karena luapan kali Pesanggrahan dan turab kali perumahan Cirendeu Permai yang jebol.

“Kemudian perumahan Villa Pamulang, di RW 017 Kecamatan Pamulang. Dengan ketinggian air antara 30 sampai 60 cm. Pemicunya karena intensitas hujan sedang hingga deras yang disertai angin kencang sehingga drainase tidak menampung debit air yang masuk,” jelas dia.

Sedangkan untuk di wilayah Buaran, Kampung Jati, di RW 05, dengan ketinggian air mencapai 45 cm. Banjir di Kampung Biara itu, lebih disebabkan adanya hujan deras, angin kencang dan luapan air dari Kali Angke.

“Ketiga titik banjir ini baru tergenang sejak pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB untuk di Perumahan Cirendeu Permai, pukul 05.00 WIB di Villa Pamulang dan pukul 08.00 WIB pagi tadi untuk banjir yang di Buaran. Jadi saat di tempat lain sudah surut, di sini baru tergenang,” katanya.

Dari tiga lokasi terdampak itu, paling besar menggenangi wilayah Villa Pamulang, dengan jumlah Kepala Keluarga terdampak sebanyak 100 KK.

“90 KK di perum Cirendeu Permai dan 8 KK di Buaran. Untuk yang mengungsi baru 30 orang. 10 jiwa dari Cirendeu Permai dan 20 jiwa dari Villa Pamulang,” jelas Uci.

Dari 30 orang yang diungsikan akibat banjir di tiga titik tersebut, di antaranya yang ikut diungsikan adalah Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto. Dia yang merupakan warga perumahan Cirendeu Permai, terpaksa diungsikan karena rumahnya yang berada pada posisi menurun ikut terendam.

“Kak Seto Ikuti arahan kami dia menaiki perahu karet bersama beberapa warga lain,” kata Untung Purwanto, petugas Unit Reaksi Cepat BPBD Kota Tangsel.

Staf logistik BPBD Tangsel Remus ATT menjelaskan, banjir di Perumahan Cirendeu Permai terjadi di dua wilayah RT di RT 01 dan 02 RW 12, Kelurahan Cirendeu. Dengan jumlah warga terdampak sebanyak 90 kepala keluarga.

“Ketinggian air 70-100 sentimeter dan masih terpantau naik. Penyebab meluapnya Kali Pesanggrahan dan jebolnya turab di daerah kompleks Cirendeu Permai,” ucap dia.

[cob]


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan