tribun-nasional.com –
Serat merupakan nutrisi yang melancarkan sistem pencernaan. Serat ini terkandung dalam buah kiwi, sekitar 5 gram dalam porsi satu cangkir.
Sebagian besar serat berada di bagian kulit, jadi saat memakan buah kiwi, jangan membuang kulitnya.
Studi menunjukkan banyak manfaat buah kiwi, yaitu:
- Menambahkan jumlah tinja sehingga dapat bergerak melalui usus besar dengan lebih mudah.
- Mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman di pencernaan.
- Melembutkan feses.
- Mempercepat laju tinja melalui usus besar.
Kiwi juga mengandung prebiotik yang dibutuhkan bakteri baik probiotik yang tumbuh di usus.
“Keseimbangan probiotik yang tepat penting untuk banyak proses tubuh, termasuk melawan penyakit dan mengatur hormon,” kata Culbertson.
“Keseimbangan bakteri baik dapat mencegah masalah pencernaan, infeksi tertentu, dan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar.”
“Prebiotik penting karena merupakan sumber makanan bagi bakteri sehat ini,” imbuhnya.
2. Tinggi vitamin C
Jumlah vitamin C dalam buah kiwi lebih banyak dibandingkan dua buah jeruk.
Vitamin C memberikan manfaat ini:
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan penyakit.
- Melawan kelelahan.
- Membantu tubuh menyerap zat besi yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah, sehingga oksigen dapat mengalir ke organ dan jaringan tubuh.
- Memproduksi kolagen di kulit, yang membantu penyembuhan luka dan membuat kulit terlihat awet muda.
“Banyak orang masih belum mendapatkan dosis vitamin C yang optimal,” catat Culbertson.
“Orang dengan kondisi malabsorpsi yang kesulitan menyerap makanan dan nutrisi mungkin memiliki tingkat nutrisi yang lebih rendah.”
Mengonsumsi buah kiwi, bersama sayuran dan buah lainnya dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C setiap hari.
3. Dipenuhi vitamin E
Vitamin E merupakan nutrisi penting untuk sistem kekebalan tubuh dan kesehatan jantung.
Vitamin E membantu melebarkan pembuluh darah, menurunkan risiko serangan jantung atau stroke.
Satu buah kiwi mengandung vitamin E sebesar 7 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.
“Kiwi adalah salah satu dari sedikit buah yang mengandung vitamin E dalam jumlah yang baik,” ujar Culbertson.
“Studi menunjukkan vitamin E dalam kiwi tersedia secara hayati, sehingga tubuh dapat dengan mudah memanfaatkan itu.”
Demi memenuhi kebutuhan vitamin E harian, tambahkan kacang-kacangan, biji-bijian, atau minyak seperti bibit gandum dan minyak safflower ke dalam menu makanan kita.
4. Sumber antioksidan
Selain vitamin C dan vitamin E, kiwi juga merupakan sumber antioksidan.
Nutrisi ini melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dari sinar matahari dan polusi udara.
Antioksidan dalam diet dapat membantu membersihkan sebagian dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan kesehatan.
“Makan makanan kaya antioksidan seperti kiwi dapat mengurangi risiko penyakit, termasuk beberapa jenis kanker dan gangguan jantung,” tutur Culbertson.
Disarankan untuk memperoleh asupan antioksidan dari buah dan sayuran utuh, alih-alih suplemen.
“Tidak ada bukti bahwa suplemen dapat mencegah penyakit seperti antioksidan alami dalam buah dan sayuran.”
5. Mengandung potasium
Jantung, ginjal, otot, dan saraf membutuhkan potasium agar berfungsi dengan baik.
Satu buah kiwi menyediakan 215 miligram potasium. Potasium dalam diet mampu mengurangi risiko:
- Gangguan kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan stroke
- Batu ginjal
- Osteoporosis
- Diabetes tipe 2
“Potasium membantu mengatur reaksi kimia dan kadar cairan dalam tubuh,” jelas Culbertson.
Sayangnya, menurut Culbertson, sebagian besar orang mengonsumsi terlalu banyak natrium, sehingga mengurangi kadar potasium dalam makanan dan berujung pada masalah kesehatan.
“Mengonsumsi makanan kaya potasium dan membatasi natrium dapat mengembalikan keseimbangan ini.”
6. Kaya vitamin K
“Vitamin K membantu menjaga tulang tetap kuat dan menurunkan risiko osteoporosis,” saran Culbertson.
Vitamin K, lanjut Culbertson, juga mencegah penyakit arteri koroner, penyebab utama serangan jantung dan gagal jantung.
Satu porsi buah kiwi memiliki 31 mikrogram vitamin K. Jumlah itu sekitar 25-30 persen dari asupan harian yang dianjurkan untuk orang dewasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
